SITUBONDO, KOMPAS.com - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Gunung Argopuro Jawa Timur masih belum dipastikan padam, sejak 27 Oktober 2023.
Dari citra satelit, total luas wilayah yang terdampak mencapai 205,3 hektar. Akibatnya wisata pendakian juga belum dibuka sampai waktu yang belum dapat ditentukan.
Baca juga: Kebakaran di Gunung Argopuro Meluas Capai 205,3 Hektar
Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI BKSDA Jawa Timur Mamat Ruhimat mengungkapkan, kebakaran di Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang dan Gunung Argopuro masih belum bisa dipastikan padam sepenuhnya.
Menurutnya terpantau masih ada titik-titik api yang perlu diwaspadai.
"Masih perlu cek lapangan, apakah spot itu terjadi kebakaran lagi atau suhu panas, tapi kalau yang kemarin sudah padam, kami belum menyimpulkan sudah steril atau belum karena hujannya belum merata," kata Mamat saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (8/11/2023).
Baca juga: Jalur Pendakian Gunung Argopuro Ditutup Sementara Imbas Kebakaran Hutan
Dia juga menyatakan untuk wisata pendakian Gunung Argopuro belum dipastikan dibuka seratus persen karena belum sepenuhnya aman dari risiko kebakaran.
Hanya wilayah timur yakni Sabana Cikasur yang sudah dipastikan aman dari api karena sering turun hujan.
"Trek pendakian belum bisa kami pastikan karena pendakian sekali pun dibuka hanya Jalur Baderan sampai ke Sabana Cikasur," katanya.
Sedangkan, pendakian dari Jalur Bremi Probolinggo ke Hutan Taman Hidup belum bisa dibuka karena masih menunggu koordinasi antara BKSDA dengan TNI AD.
Sebab wilayah yang terbakar masuk zona kedua hutan milik masing-masing instansi.
"Untuk lewat Pos Bremi Probolinggo masih menunggu koordinasi antara BKSDA dengan Pihak TNI AD," tambahnya.
Baca juga: Hutan di Lereng Argopuro Jember Terbakar, Pemadaman Terkendala Medan
Pihak BKSDA Jatim menilai jika hujan sudah merata di Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Hyang selama 3 hari berturut-turut maka pendakian kemungkinan besar akan dibuka.
"Kalau hujan selama 3 hari berturut-turut kemungkinan besar akan dibuka pendakian, pantauan dari citra satelit masih ada titik-titik api terutama wilayah bagian barat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.