Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penonton Turnamen Voli di Lamongan Mengamuk dan Rusak Fasilitas

Kompas.com - 30/10/2023, 16:56 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Turnamen bola voli antarkampung di Desa Wedoro, Kecamatan Glagah, Lamongan, Jawa Timur diwarnai kericuhan, Minggu (29/10/2023) malam.

Ratusan penonton mengamuk pada panitia dan melakukan perusakan.

Baca juga: Pertandingan Sepakbola Tarkam di Rote Ndao Ricuh, 2 Warga Terluka

Kronologi

Salah satu penonton yang juga merupakan saksi mata Irul mengungkapkan, kericuhan itu terjadi dalam babak final pertandingan voli yang digelar oleh karang taruna. Dua desa yang bertanding adalah Desa Pangkah Wetan melawan Desa Lowayu.

Antusias penonton membuat tribune penuh sampai penonton meluber ke arena. Salah satu tim pun enggan bertanding.

Menurut Irul, babak final dijadwalkan digelar pukul 21.00 WIB. Namun hingga pukul 22.30 pertandingan tak kunjung dimulai.

"Suasana mulai memanas, ketika pertandingan tak kunjung digelar. Di awali sorakan, kemudian massa langsung turun lapangan merusak barang dan mengamuk ke panitia penyelenggara," ujar salah seorang penonton Irul, kepada awak media, Senin (30/10/2023).

Baca juga: Karapan Sapi Piala Presiden di Bangkalan Ricuh, Peserta Bentrok Pakai Sajam

 

Massa mulai mengamuk dan merusak bangku, meja, net, serta adu mulut dengan pihak penyelenggara.

Penjelasan Kades dan polisi

Penjabat (Pj) Kepala Desa Wedoro M Shokip membenarkan adanya keributan tersebut. Shokip menyayangkan keributan yang terjadi disebabkan karena batalnya pertandingan final turnamen bola voli.

"Karena salah satu tim tidak juga masuk ke lapangan, sehingga penonton menjadi tidak sabaran dan terjadi seperti itu," ucap Shokip.

Shokip menandaskan, tidak ada korban jiwa pada insiden kericuhan. Hanya saja kerugian material akibat kericuhan diperkirakan sekitar Rp 12 juta.

"Kami menyayangkan kejadian tersebut, panitia juga menyayangkan. Panitia dan aparat keamanan sudah berupaya semaksimal mungkin, tapi bagaimana lagi. Kita memohon maaf kepada Pemkab Lamongan dan juga ke masyarakat," tutur Shokip.

Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Anton Krisbiantoro menyebutkan, pihaknya telah mendapat laporan dari Polsek setempat mengenai insiden kericuhan.

Massa yang sempat marah dapat dilerai dan tidak sampai ada korban jiwa.

"Tidak antarsuporter, tapi dengan pihak panitia. Komunikasi terakhir tidak merembet kepada kekerasan, hanya menyadar (merusak) barang dan perlengkapan pertandingan," kata Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com