Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Korban Tewas Duel Kakak-Adik di Blitar Ditakuti Warga Sekitar

Kompas.com, 30 Oktober 2023, 06:33 WIB
Asip Agus Hasani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Kadir (68), warga Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang tewas usai berkelahi dengan adik kandungnya, Kasiran (63), Sabtu (28/10/2023) malam, dikenal sebagai sosok yang tak segan melakukan kekerasan terhadap orang lain. 

Karenanya, sejumlah warga sekitar lokasi perkelahian di Dusun Salam, Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok itu, tidak berani mendekat apalagi melerai cekcok kakak beradik itu.

Diketahui, Kadir dan Kasiran bertengkar sekitar pukul 21.00 WIB dan berujung perkelahian hingga menyebabkan Kadir tewas.

Ketua RT setempat, M Mujib, mengatakan, tetangga dari kakak-adik tersebut tidak mau mendekat dan melerai perkelahian karena mereka takut justru akan dimusuhi oleh Kadir. 

“Orang-orang tidak berani mendekat takut malah diserang Pak Kadir,” ujar Mujib kepada Kompas.com, Minggu (29/10/2023).

Baca juga: Detik-detik Duel Maut Kakak-Adik di Blitar, Korban Marah-marah Tak Terima Dijelek-jelekkan

“Kalau pun tidak diserang saat itu, warga takut nanti setelah perkelahian itu mereka dimusuhi Pak Kadir,” tambahnya. 

Baik Kadir maupun Kasiran, ujarnya, sama-sama sudah lama hidup menduda setelah istri mereka meninggal dunia beberapa tahun lalu. 

Menurut Mujib, meski sudah berusia lanjut, Kadir dikenal warga sebagai sosok yang pemarah dan pendendam yang tidak segan melukai orang yang dianggap memusuhi dirinya. 

Kata Mujib, Kadir yang sehari-hari bekerja sebagai tukang batu dan memelihara kambing itu pernah beberapa kali menganiaya warga. 

Lebih dari setahun lalu, tuturnya, Kadir tiba-tiba melabrak sepasang suami istri tetangganya dan menganiaya mereka menggunakan palu. 

Akibatnya, suami istri tetangga Kadir itu mengalami luka cukup parah. Kadir, lanjutnya, dilaporkan ke pihak kepolisian dan sempat menjalani hukuman kurungan atas tindak penganiayaan. 

Setelah keluar dari penjara, kata Mujib, Kadir kembali membuat ulah dengan melabrak adiknya sendiri, Kasiran, dan menyerangnya menggunakan balok kayu. 

“Saat itu, terjadinya malam hari juga. Pak Kasiran lari dan mengetuk pintu rumah saya meminta pertolongan pengobatan. Kepalanya bocor, mukanya berlumuran darah,” tutur Mujib. 

Kronologi kejadian

Saat terjadi perkelahian maut pada Sabtu malam lalu, Mujib mengaku mendengar suara keributan dari arah rumah Kadir dan Kasiran yang berdekatan. Rumah Mujib tak jauh dari tempat tinggal mereka. 

Malam itu, kata dia, sejumlah warga datang ke rumahnya guna melaporkan terjadinya perkelahian antara Kadir dan Kasiran. 

“Saya akhirnya ke lokasi kejadian, tapi saya minta warga lain juga harus menemani saya. Saya sendiri terus terang takut kalau menghadapi Pak Kadir,” tuturnya. 

Baca juga: Duel Maut Kakak-Adik Lansia di Blitar Dipicu Persoalan Sepele

Namun begitu sampai di lokasi kejadian, di pekarangan antara rumah Kadir dan Kasiran, kata dia, perkelahian sudah selesai dan meninggalkan tubuh Kadir dalam posisi tengkurap tak bergerak di atas tanah.

Sementara Kasiran, kata dia, meminta pertolongan warga untuk mengobati luka di kepalanya. 

“Saya masih tidak berani mendekati Pak Kadir. Akhirnya Pak Kadus datang dan memeriksa denyut nadi Pak Kadir. Katanya, denyut nadinya lemah atau mungkin sudah meninggal,” tuturnya.*

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau