Salin Artikel

Satu Korban Tewas Duel Kakak-Adik di Blitar Ditakuti Warga Sekitar

Karenanya, sejumlah warga sekitar lokasi perkelahian di Dusun Salam, Desa Kedawung, Kecamatan Nglegok itu, tidak berani mendekat apalagi melerai cekcok kakak beradik itu.

Diketahui, Kadir dan Kasiran bertengkar sekitar pukul 21.00 WIB dan berujung perkelahian hingga menyebabkan Kadir tewas.

Ketua RT setempat, M Mujib, mengatakan, tetangga dari kakak-adik tersebut tidak mau mendekat dan melerai perkelahian karena mereka takut justru akan dimusuhi oleh Kadir. 

“Orang-orang tidak berani mendekat takut malah diserang Pak Kadir,” ujar Mujib kepada Kompas.com, Minggu (29/10/2023).

“Kalau pun tidak diserang saat itu, warga takut nanti setelah perkelahian itu mereka dimusuhi Pak Kadir,” tambahnya. 

Baik Kadir maupun Kasiran, ujarnya, sama-sama sudah lama hidup menduda setelah istri mereka meninggal dunia beberapa tahun lalu. 

Menurut Mujib, meski sudah berusia lanjut, Kadir dikenal warga sebagai sosok yang pemarah dan pendendam yang tidak segan melukai orang yang dianggap memusuhi dirinya. 

Kata Mujib, Kadir yang sehari-hari bekerja sebagai tukang batu dan memelihara kambing itu pernah beberapa kali menganiaya warga. 

Lebih dari setahun lalu, tuturnya, Kadir tiba-tiba melabrak sepasang suami istri tetangganya dan menganiaya mereka menggunakan palu. 

Akibatnya, suami istri tetangga Kadir itu mengalami luka cukup parah. Kadir, lanjutnya, dilaporkan ke pihak kepolisian dan sempat menjalani hukuman kurungan atas tindak penganiayaan. 

Setelah keluar dari penjara, kata Mujib, Kadir kembali membuat ulah dengan melabrak adiknya sendiri, Kasiran, dan menyerangnya menggunakan balok kayu. 

“Saat itu, terjadinya malam hari juga. Pak Kasiran lari dan mengetuk pintu rumah saya meminta pertolongan pengobatan. Kepalanya bocor, mukanya berlumuran darah,” tutur Mujib. 

Kronologi kejadian

Saat terjadi perkelahian maut pada Sabtu malam lalu, Mujib mengaku mendengar suara keributan dari arah rumah Kadir dan Kasiran yang berdekatan. Rumah Mujib tak jauh dari tempat tinggal mereka. 

Malam itu, kata dia, sejumlah warga datang ke rumahnya guna melaporkan terjadinya perkelahian antara Kadir dan Kasiran. 

“Saya akhirnya ke lokasi kejadian, tapi saya minta warga lain juga harus menemani saya. Saya sendiri terus terang takut kalau menghadapi Pak Kadir,” tuturnya. 

Namun begitu sampai di lokasi kejadian, di pekarangan antara rumah Kadir dan Kasiran, kata dia, perkelahian sudah selesai dan meninggalkan tubuh Kadir dalam posisi tengkurap tak bergerak di atas tanah.

Sementara Kasiran, kata dia, meminta pertolongan warga untuk mengobati luka di kepalanya. 

“Saya masih tidak berani mendekati Pak Kadir. Akhirnya Pak Kadus datang dan memeriksa denyut nadi Pak Kadir. Katanya, denyut nadinya lemah atau mungkin sudah meninggal,” tuturnya.*

https://surabaya.kompas.com/read/2023/10/30/063333978/satu-korban-tewas-duel-kakak-adik-di-blitar-ditakuti-warga-sekitar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke