Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Dokter Spesialis Gelar Operasi Katarak Gratis untuk Masyarakat Kurang Mampu di Malang

Kompas.com - 23/10/2023, 10:27 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga kurang mampu di daerah Malang, Jawa Timur, masih ada yang belum tercover fasilitas BPJS Kesehatan.

Hal itu terlihat dalam kegiatan operasi katarak gratis yang diinisiasi dua dokter spesialis mata di Kota Malang yakni dr Hera Dwi Novita Sp M (K) dan dr Debby Shintiya Dewi Sp M (K).

Kegiatan itu dilakukan di Rumah Sakit Persada Hospital, Kota Malang pada Minggu (22/10/2023).

Sebanyak 15 peserta dilakukan skrining kesehatan lanjutan sebelum melakukan operasi.

Dokter Spesialis Mata Rumah Sakit Persada Hospital, dr Debby Shintiya Dewi mengatakan, penderita katarak di Malang diperkirakan masih tergolong tinggi.

Baca juga: Kisah Pilu Guru Zaharman, Mata Kanan Buta Akibat Dikatapel Orangtua Murid, Mata Kiri Alami Katarak

Rata-rata dirinya setiap hari dapat menemukan 3-5 pasien penderita katarak. Penderita katarak rata-rata berusia di atas 40 tahun atau juga lansia.

"Secara umum masih sangat tinggi, di Persada ini kami layani masih banyak, termasuk yang BPJS. Sehari untuk katarak kita bisa nemu 3-5 pasien," kata dr Debby pada Minggu (22/10/2023).

Kemudian, kedua dokter tersebut berinisiatif menggelar kegiatan bakti sosial berupa operasi katarak gratis.

Mereka mengutamakan para peserta yang kurang mampu dan tidak memiliki BPJS Kesehatan.

"Kegiatan ini selain dalam rangka Hari Penglihatan Sedunia, juga terutama membantu masyarakat yang tidak banyak mempunyai akses kesehatan, walaupun saat ini ada BPJS," ujarnya.

"Tetapi ada kaum-kaum marjinal yang memang saat ini kesulitan mendapatkan akses tersebut, tujuannya kami ingin membantu." 

Baca juga: Pasien Katarak di Kepahiang Harus Antre Operasi sampai Setahun, Terungkap Setelah Didatangi Jokowi

Selanjutnya, kegiatan itu diumumkan di media sosial (medsos) dan menerima sebanyak 30 pendaftar. Hanya 15 orang di antaranya dinyatakan lolos.

Mereka sebelumnya melakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu, seperti dilihat kondisi mata dan memiliki penyakit komplikasi, kronis atau tidak.

"Kami memanfaatkan medsos, terutama, cukup banyak yang menjangkau kami, untuk kuotanya karena baru pertama kali ada 15 orang, belum membuka jumlah yang besar, tapi yang mendaftar banyak, animonya besar," katanya.

Dua dokter spesialias mata itu mengoperasi para peserta. Operasi yang dilakukan menggunakan teknik phaco emulsifikasi dengan rata-rata setiap pasien membutuhkan waktu 10 - 30 menit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com