Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Pelajar Asing Belajar Sejarah dan Budaya di Mpu Purwa Kota Malang

Kompas.com - 20/10/2023, 12:47 WIB
Nugraha Perdana,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puluhan pelajar asing asal Asia Tenggara mendatangi Museum Mpu Purwa di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Mereka melihat koleksi benda-benda bersejarah.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana.

Dia mengatakan, puluhan pelajar asing itu merupakan bagian rombongan 120 orang dari 9 negara, termasuk Indonesia.

Baca juga: Museum Singhasari di Malang: Koleksi, Harga Tiket, Jam Buka, dan Rute

 

Mereka berasal dari negara-negara seperti Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, Thailand dan Singapura.

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka 5 tahun Panji Festival yang diakui sebagai Memory of the Word.

"Mereka itu bagian dari kegiatan ASEAN Panji Festival yang diselenggarakan di enam daerah di Indonesia. Datangnya sudah kemarin, Kamis (19/10/2023) siang."

"Mereka itu sudah dari tanggal 13 Oktober mengikuti pembukaan di Yogya, kemarin di Surabaya dan mulai hari ini sampai 21 Oktober ada di Malang," kata Suwarjana pada Jumat (20/10/2023).

Di museum tersebut, para pelajar asing berkeliling melihat koleksi benda-benda bersejarah.

Suwarjana mengungkapkan, para pelajar nampak antusias memahami penjelasan tour guide museum.

Baca juga: Museum Patah Hati Bandung, Keunikan, Jam Buka, dan Harga Tiket

Sebagai informasi, di Museum Mpu Purwa terdapat 136 benda peninggalan kerajaan-kerajaan Jawa kuno.

Saat memasuki gedung, pengunjung akan disuguhkan koleksi arca Brahma Catur Muka dengan tinggi 159 sentimeter dan lebar 118 sentimeter.

Beberapa koleksi lain di dalam museum adalah arca Ganesha, arca Nandiswara, arca Bodhisatwa Manjuseri dan lainnya. Arca-arca tersebut terbuat dari batu andesit.

Koleksi tertua di museum tersebut terdapat arca Siwa Mahaguru yang berusia lebih dari 400 tahun sejak zaman Mataram Kuno.

Lebih lanjut, melalui kegiatan tersebut diharapkan nantinya dapat memperkuat kerja sama terkait budaya dan sejarah di negara-negara yang ada di ASEAN.

"Karena bagaimana pun, sekarang dengan perkembangan zaman, anak-anak kita kan sudah lupa terhadap kebudayaan. Padahal kebudayaan ini berguna untuk menumbuhkan karakter anak."

"Apalagi di kurikulum merdeka sekarang ini anak-anak harus berani tampil kreatif. Tentu harapan kami dengan festival ini anak-anak bisa mengetahui, harus belajar dan ini sangat luar biasa antusiasmenya," katanya.

Baca juga: Museum Mpu Purwa di Malang: Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Dipilihnya Museum Mpu Purwa karena Kota Malang dinilai juga menjadi salah satu daerah pelestari budaya.

Para pelajar asing juga telah mengunjungi dan dikenalkan ke Kampung Kayutangan Heritage, Kota Malang.

"Kemudian hari Sabtu (21/10/2023) besok juga ada penampilan di Balai Kota. Jadi dari 8 negara ini mau menampilkan sebuah cerita Panji. Karena ternyata Panji ini tidak hanya dipunyai oleh Indonesia, tapi bahkan di ASEAN juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejoli di Lamongan Ditangkap Polisi karena Edarkan Narkoba Jenis Sabu

Sejoli di Lamongan Ditangkap Polisi karena Edarkan Narkoba Jenis Sabu

Surabaya
'Home Industry' Pil Ekstasi di Surabaya Digerebek, 6,7 Juta Pil Dobel L dan Carnophen Disita

"Home Industry" Pil Ekstasi di Surabaya Digerebek, 6,7 Juta Pil Dobel L dan Carnophen Disita

Surabaya
Pilkada Lumajang, Indah Amperawati Daftar Bacabup ke Partai Demokrat

Pilkada Lumajang, Indah Amperawati Daftar Bacabup ke Partai Demokrat

Surabaya
Remaja di Gresik Ditangkap Polisi karena Cabuli Pacar

Remaja di Gresik Ditangkap Polisi karena Cabuli Pacar

Surabaya
Pengakuan Keluarga Sugiati soal Pembongkaran Rumah oleh Anaknya

Pengakuan Keluarga Sugiati soal Pembongkaran Rumah oleh Anaknya

Surabaya
Cucu Pendiri NU Lathifah Shohib Daftar Bacalon Bupati Malang ke PKB

Cucu Pendiri NU Lathifah Shohib Daftar Bacalon Bupati Malang ke PKB

Surabaya
34 Anak di Sumenep Terpapar TBC, Pemkab Lakukan Skrining Besar-besaran

34 Anak di Sumenep Terpapar TBC, Pemkab Lakukan Skrining Besar-besaran

Surabaya
Tangki Diduga Bocor, Mobil di Magetan Terbakar Saat Isi BBM

Tangki Diduga Bocor, Mobil di Magetan Terbakar Saat Isi BBM

Surabaya
Melawan Arus dan Marah, Pengendara Motor di Malang Diteriaki Maling

Melawan Arus dan Marah, Pengendara Motor di Malang Diteriaki Maling

Surabaya
Pembobol Toko Kue di Surabaya Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak di Kaki

Pembobol Toko Kue di Surabaya Ditangkap, 2 Pelaku Ditembak di Kaki

Surabaya
Jalur Piket Nol Lumajang Ditutup, Pengendara Diminta Lewat Probolinggo

Jalur Piket Nol Lumajang Ditutup, Pengendara Diminta Lewat Probolinggo

Surabaya
Mantan Bupati Nganjuk Daftar Bacabup ke Demokrat, Ketua DPC: Prioritas Kami Tetap Kader

Mantan Bupati Nganjuk Daftar Bacabup ke Demokrat, Ketua DPC: Prioritas Kami Tetap Kader

Surabaya
Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Kronologi Penggerebekan Judi Sabung Ayam Berujung 1 Warga Tewas di Ngawi, 2 Luka-luka

Surabaya
Kronologi Tabrakan 2 'Speedboat' di Telaga Sarangan

Kronologi Tabrakan 2 "Speedboat" di Telaga Sarangan

Surabaya
Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Waspada Semeru Keluarkan Awan Panas dan Jarak Luncur Tak Diketahui

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com