Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angin Kencang Berdebu Landa Sumberbrantas Kota Batu, 2 Pohon Tumbang

Kompas.com - 17/10/2023, 14:54 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Angin kencang berdebu terjadi di Desa Sumberbrantas, Kota Batu, Jawa Timur, pada Selasa (17/10/2023). Kondisi itu mengakibatkan dua pohon tumbang menimpa rumah dan warung di pinggir jalan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, tidak ada korban luka maupun jiwa dalam kejadian pohon tumbang tersebut. Hanya saja, atap rumah dan warung mengalami kerusakan.

"Tadi dilaporkan satu dampak pohon tumbang, menimpa rumah dan warung di pinggir jalan yang tengah dilakukan penanganan, tidak ada korban luka atau jiwa," kata Agung pada Selasa.

Baca juga: Angin Kencang di Bangka Picu Pemadaman Listrik Massal

Agung menjelaskan, fenomena angin kencang terjadi setiap tahun ketika musim kemarau. Namun, untuk kondisi anging kencang saat ini tidak terjadi setiap hari. Pihaknya juga belum menerima adanya dampak atau kerusakan lain akibat adanya angin kencang.

"Enggak tiap hari, hari Minggu kalau enggak salah, kemarin enggak termasuk aman, sekarang angin kencang lagi enggak setiap hari. Jadi memang tergantung cuacanya, enggak terus-terusan kondisinya," katanya.

Baca juga: Angin Kencang di Makassar, Atap 4 Kelas di SMK Laniang Porak-poranda

Soal debu yang berterbangan, berasal dari tanah pertanian kentang yang terbawa angin. Sebab, kondisi pertanian masih belum memasuki masa tanam. Meski begitu, debu yang berterbangan tidak sampai ke pusat Kota Batu.

"Di sana kan kalau musim kemarau istilahnya pengolahan tanah, jadi tanahnya belum ditanami, akhirnya tanahnya kebawa angin, pertanian kentang, tanahnya masih terbuka, di sana musim kemarau ya tanahnya kebawa angin," katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah dan menggunakan masker guna menghindari penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Namun, pihaknya belum menerima laporan adanya warga Sumberbrantas yang terkena ISPA.

Selain itu, Agung juga mengimbau kepada warga untuk menghindari berhenti di bawah pohon yang rawan tumbang.

"Cuaca seperti ini, minimal masyarakat harus tahu atau paham terkait risiko bencana, ini musimnya kemarau, angin kencang, ya berhati-hati terhadap pohon-pohon yang rawan, jangan berdiam di bawah pohon yang rawan tumbang," katanya.

Lebih lanjut, bagi wisatawan yang melewati pusat Kota Batu dan ingin berkunjung ke tempat wisata Pemandian Air Panas Cangar juga masih tergolong aman. Pemerintah setempat tidak melakukan penutupan jalan.

"Tidak, kalau saya rasa masih aman belum terlalu signifikan untuk kondisi angin, tetapi tetap waspadai pohon-pohon di tepi jalan yang rawan tumbang," katanya.

Dia juga belum bisa memprediksi sampai kapan kondisi angin kencang terjadi.

"Mungkin nanti memasuki musim penghujan kondisi seperti ini sudah berhenti, memang ini cuacanya El Nino tidak bisa diprediksi," katanya.

Sebagai informasi, angin kencang parah pernah melanda Desa Sumberbrantas, Kota Batu pada 2019. Saat itu, puluhan rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan. Lebih dari 1.000 warga sempat diungsikan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com