Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengok Pasar Senilai Rp 166 Miliar di Kota Batu, DPR Imbau Pedagang Tidak Jorok

Kompas.com - 08/09/2023, 14:20 WIB
Nugraha Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Rombongan anggota Komisi V DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Pasar Induk Among Tani di Kota Batu, Jawa Timur pada Jumat (8/9/2023), pagi.

Mereka meninjau kesiapan pasar yang baru selesai dibangun belum lama ini.

Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI, Sadarestuwati mengatakan, anggaran pembangunan pasar modern itu menyentuh angka Rp 166 miliar. Dana tersebut diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan termasuk proyek strategis nasional.

"Kami ke sini meninjau dan melihat secara langsung pembangunan pasar modern yang ada di Kota Batu, karena ini anggarannya cukup besar, Rp 166 miliar, kami ingin tahu kesiapan ketika para pedagang masuk, serta penataan untuk para pedagang," kata Restu, sapaan akrabnya.

Baca juga: Kunjungi Proyek Pembangunan Pasar Induk Among Tani, Pj Wali Kota Batu: Sudah 85 Persen

Dia berharap, fasilitas umum yang ada seperti lahan parkir dan toilet dapat memadai, atau bisa mengakomodasi kebutuhan para pedagang serta pengunjung.

"Begitu juga untuk ketersediaan dan kecukupan fasilitas umum, seperti lahan parkir, dan juga yang paling penting setiap pasar yaitu toilet," katanya.

Ia menilai kondisi pasar dari sisi desain sudah bagus. Pihaknya berharap pasar yang nantinya dikelola Pemkot Batu ini dirawat dengan baik, dan memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat Kota Batu.

"Kebersihan juga ketertiban juga harus diutamakan, karena melihat kemegahan pasar ini ketika tidak terawat dengan baik dan kemproh (jorok) untuk pedagangnya, kasihan para pengunjungnya," katanya.

Restu juga berharap, seluruh pedagang yang ada sebelumnya dapat tertampung semua di pasar baru ini.

"Harapannya, seluruh pedagang yang lama tetap bisa berjualan di sini, kalau toh ada pengembangan baru nanti dipersiapkan, jangan sampai pedagang lama tidak mendapatkan tempat," katanya.

Politisi PDI Perjuangan itu memberi catatan terkait pengelolaan sampah. Dia meminta adanya Tempat Pengelolaan Sampa Reuse, Reduce dan Recycle (TPS3R) di Pasar Induk Among Tani Kota Batu.

"Yang perlu dikembangkan belum ada TPS3R, nanti harus disiapkan, karena memang pasar harus ada, mungkin kemarin kelupaan untuk menganggarkan TPS3R-nya, insya Allah sesegera untuk diprogramkan," katanya.

Anggota Komisi V DPR RI lainnya, Sri Rahayu berharap, pasar tersebut mampu memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat Kota Batu.

Ditanya soal kesesuaian antara spesifikasi dengan anggaran yang ada, menurutnya,  ada instansi yang berwenang untuk melakukan kajian.

"Oleh karena itu kita melihat seperti ini, kalau untuk pas atau tidaknya ada BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan macam-macam, Inspektorat juga," katanya.

Baca juga: Pembangunan Pasar Induk Among Tani di Kota Batu Rampung, Pedagang Segera Direlokasi

Dia berharap, pasar tersebut juga segera ditempati oleh para pedagang. Pihaknya juga terus melakukan monitoring pengembangan pengelolaan Pasar Induk Among Tani Kota Batu oleh pemerintah setempat.

"Sejauh mana kemanfaatan bagi masyarakat Batu, baik dari sudut pedagang, konsumen, dari sudut pemerintah daerah juga, harapannya juga berkontribusi ke PAD-nya juga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Fortuner Terjun ke Jurang di Kawasan Bromo, 4 Penumpang Tewas

Surabaya
Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com