Salin Artikel

Cerita Korban Selamat Saat 2 Perahu Nelayan Digulung Ombak Laut Selatan Blitar

Akibat kejadian itu,  delapan orang hilang diduga hanyut di laut. Sementara, 15 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Salah satu dari nelayan yang selamat, Sunardi (36), mengatakan bahwa dua perahu dengan total awak buah kapal (ABK) sebanyak 23 orang itu berangkat dari Pantai Perigi, Trenggalek, sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu sore.

"Kami sudah melaut selama beberapa jam dan sudah mendapatkan ikan sekitar setengah ton. Sekitar pukul 21.00 WIB tiba-tiba cuaca berubah drastis. Kabut tebal," ujar Sunardi saat ditemui Kompas.com di Puskesmas Wonotirto, Kabupaten Blitar, Kamis (7/9/2023).

Menurut Sunardi, sebenarnya tangkapan ikan sudah dirasa cukup dan dua perahu berniat berputar kembali ke arah barat untuk pulang.

Namun kabut tebal, lanjutnya, menghalangi pandangan nahkoda perahu.

"Saya pakai lampu senter, dua meter pun tidak tembus. GPS juga tidak mampu terhubung," ujarnya.

Di tengah kebingungan para nelayan dalam menavigasikan perahu, ujarnya, tiba-tiba ombak besar menghantam kedua perahu hingga keduanya terbalik.

Menurut Sunardi, ombak besar menghantam kedua perahu sebanyak lima kali dan sebanyak itu pula perahu berputar.

Beberapa puluh menit kemudian, lanjutnya, para nelayan yang masih bertahan di perairan dengan berpegang perahu melihat daratan.

Mereka kemudian berhasil melempar tali ke daratan yang digunakan sebagai petunjuk untuk menepi.

"Kami berhasil menepi mungkin sekitar pukul 21.30 WIB. Kami hitung berapa teman-teman yang masih bersama. Ternyata tinggal 15 orang," ujarnya.

Selama beberapa jam di tengah cuaca yang masih berkabut Sunardi kawan-kawannya masih berusaha mencari keberadaan 8 nelayan yang hilang.

Sementara lainnya berusaha merawat beberapa yang mengalami luka parah.

Sekitar pukul 5.30 WIB, Kamis pagi, kata dia, mereka berhasil menemui seorang petani tebu beberapa ratus meter ke daratan.

"Kami pinjam nomor hape dan kami telepon sahbandar di Tambakrejo dan Prigi," ujarnya.

Tak lama kemudian, lanjutnya, sejumlah nelayan dari pantai di sekitar pantai Gayasan datang memberikan pertolongan.

Menurut Sunardi, rata-rata dari 15 nelayan yang selamat menderita luka akibat terbentur bagian dari perahu saat dihantam ombak.

Sunardi sendiri menunjukkan luka memar pada pelipis kirinya akibat terpukul papan kayu saat berusaha menyelamatkan diri ketika ombak mulai menghantam.

"Dua teman patah tulang kaki dan katanya dirujuk ke rumah sakit Srengat (Blitar)," ungkapnya. 

https://surabaya.kompas.com/read/2023/09/07/121638178/cerita-korban-selamat-saat-2-perahu-nelayan-digulung-ombak-laut-selatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke