JOMBANG, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Jombang, Jawa Timur, belum bisa mengungkap identitas perempuan korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di sebuah sungai pada Jumat (4/8/2023).
Belum terungkapnya identitas korban mutilasi yang ditemukan di sungai Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, membuat polisi kesulitan mengungkap dan melacak sosok pelaku.
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengungkapkan, sejak dipublikasikannya hasil pemeriksaan forensik terkait ciri-ciri korban mutilasi, terdapat enam laporan orang hilang yang diterima.
Baca juga: Kasus Perempuan Korban Mutilasi di Jombang, Polisi Ungkap Organ Dalam Juga Hilang
Dari enam laporan hilang itu, sebanyak empat laporan dipastikan tidak memiliki keterkaitan dengan korban mutilasi.
"Ada enam laporan orang hilang (diterima), tapi yang empat sudah terpatahkan karena sudah kembali dan ada juga yang sudah melewati batas tanggal," kata Aldo, Selasa (15/8/2023).
Baca juga: Luka-luka di Tubuh Korban Mutilasi Jombang...
Adapun untuk dua laporan lainnya, petugas masih melakukan pemeriksaan untuk menemukan kesesuaian antara orang yang dilaporkan hilang dengan potongan tubuh korban mutilasi.
"Dua laporan masih kita koordinasikan sama Polsek untuk didalami dan memintai keterangan keluarga yang melaporkan," ujar Aldo.
Dia menjelaskan, teka-teki siapa sosok korban cukup mempengaruhi upaya polisi untuk mengungkap pelaku pembunuhan dan mutilasi tersebut.
Meski demikian, lanjut Aldo, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengungkap dan menemukan sosok pelaku.
Pengumpulan dan analisis barang bukti maupun alat bukti terus dilakukan untuk menemukan titik terang terkait kasus pembunuhan dan mutilasi.
"Sampai sekarang identitas korban belum kita dapatkan. Itu yang menyebabkan sulit untuk melakukan pengungkapan terkait perkara ini," kata Aldo.