Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion GBT Jadi Venue Piala Dunia U-17, Wali Kota Surabaya Pastikan Akses ke Lokasi Siap Digunakan

Kompas.com, 11 Agustus 2023, 20:56 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sudah terpilih menjadi salah venue Piala Dunia U-17.

"GBT sudah siap, tidak ada perbaikan dan Alhamdulilah sudah dijadikan (venue) Piala Dunia U-17," kata Eri di Surabaya, Jumat (11/8/2023).

Baca juga: Erick Thohir Pastikan JIS Jadi Tempat Pembukaan Piala Dunia U17 2023

Kesiapan sarana dan prasarana Stadion GBT, menurutnya, telah dipastikan oleh tim dari FIFA yang meninjau langsung stadion kebanggan arek Suroboyo tersebut pada Senin, 31 Juli 2023 lalu.

"Kalau GBT wes siap (sudah siap), sudah dilihat FIFA. Tidak ada perbaikan. Yang pasti terkait jalan, akses, taman-taman yang sekitar GBT yang akan kita lakukan. Tapi kalau di dalam (stadion), Alhamdulillah sudah," ucap Eri.

"Kalau jalan sudah tidak ada masalah. Jadi kita tinggal tes saja, cek, sampai jalan itu nyaman untuk dipakai," sambungnya.

Baca juga: Pemkot Surabaya Libatkan UMKM Produksi Merchandise Piala Dunia U-17 di Stadion GBT

Adapun dari kesiapan sarana transportasi, Eri memastikan akses tol yang langsung menuju Stadion GBT juga siap untuk digunakan.

"Kita buka tol semuanya. Kalau yang naik motor memang lewat bawah, tapi naik mobil tidak lagi lewat tol Romokalisari, tetapi tol yang keluar langsung connect GBT. Juga ada yang tembusan dari Pelindo, ada dua jalur, kita buka semuanya," ujar dia.

Eri Cahyadi juga berharap gelaran Piala Dunia U-17 tidak sampai berdampak pada penyelenggaraan Liga 1 Indonesia.

Sebab sebelumnya, ada informasi terkait rencana Liga 1 akan diliburkan sementara saat gelaran piala dunia berlangsung.

"Semoga ini berjalan terus, sehingga Persebaya bisa main dan Piala Dunia juga bisa main. Bagaimana pun Persebaya adalah timnya arek Suroboyo, sehingga pertandingan kalau bisa tetap ada di Surabaya," tutur dia.

Baca juga: Piala Dunia U17 soal Marwah Bangsa

Di sisi lain, Eri juga bakal menggerakkan wisata olahraga di Kota Surabaya, Jawa Timur, dengan keberadaan GBT ini.

Menurut Eri, konsep wisata olahraga ini digerakkan di tingkat perkampungan Surabaya, yakni dengan menggelar berbagai perlombaan hingga mencari bibit-bibit unggul di bidang sepak bola.

"Jadi kita lakukan mulai nanti mengawali pada bulan Agustus menyambut Hari Ulang Tahun Indonesia, itu juga akan dilakukan pencarian bakat untuk talenta-talenta sepak bola," katanya.

Baca juga: Jelang Piala Dunia U17 2023, PSSI Kebut Perbaikan JIS

Seperti diketahui, Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 menggantikan Peru.

Sebelumnya, Peru dipercaya sebagai tuan rumah turnamen yang akan diselenggarakan pada 10 November hingga 2 Desember 2023 tersebut.

Karena dianggap tidak mampu memenuhi komitmennya untuk menyelesaikan infrastruktur yang diperlukan untuk menyelenggarakan turnamen, FIFA akhirnya menunjuk Indonesia untuk menjadi Piala Dunia U-17 2023.

Piala Dunia U-17 ini akan berlangsung pada November 2023 mendatang dan diikuti oleh 24 tim nasional.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau