SURABAYA, KOMPAS.com - Uskup Surabaya, Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono, meninggal dunia di ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Katolik St. Vincentius a Paulo (RKZ) Surabaya, Kamis (10/8/2023).
Hal tersebut diungkapkan oleh Vikaris Pastoral Keuskupan Surabaya, Romo Agustinus Tri Budi Utomo, ketika ditemui di kantornya, Jalan Mojopahit, Keputran, Surabaya, Jawa Timur.
"Bapak Uskup menghadap Tuhan 10.29 WIB. Beliau wafat setelah menjalani perawatan panjang," kata Agustinus.
Baca juga: Uskup Jayapura Sebut Kekerasan Belum Mampu Selesaikan Konflik Papua
Agustinus mengatakan, Vincentius sudah berjuang melawan penyakit kanker sejak 2017.
"Beliau wafat setelah menjalani perawatan cukup panjang," jelasnya.
Baca juga: Ketika Uskup Agung Sembunyikan Pejuang Kemerdekaan di Gereja Gedangan dari Kejaran Tentara Jepang
Agustinus menjelaskan, ketika itu Vincentius juga menderita penyakit kronis lainnya.
Akhirnya, pria yang sudah menjadi Uskup Surabaya sejak 2007 tersebut, dirawat di RS Katolik RKZ.
Baca juga: Perbedaan Romo, Paus, dan Uskup
Agustinus mengungkapkan, Uskup menjalani pengobatan terakhirnya di Singapura pada pertengahan 2022, hingga awal 2023. Hasilnya, kondisi Vincentius terus membaik dan diperbolehkan pulang.
Namun, ketika Vincentius baru saja merasakan bisa kembali ke aktivitas normalnya, dia mengalami sakit tulang belakang dan kembali dirawat di RKZ, pada Maret 2023.
Tak lama, Vincentius kembali menjalani perawatan di RKZ, setelah mengalami infeksi paru-paru. Bahkan, Uskup mengalami kejang hingga harus dilarikan ke ruang ICU, 4 Agustus 2023.
"Setelah itu, kondisinya terus menurun dan 10 Agustus, pagi, setelah para romo dan suster berdoa, begitu mengucap Amin, Uskup menghembuskan napas terakhir," tutupnya.
Agustinus sendiri mengingat Vincentius sebagai sosok yang mudah membaur dengan orang lain. Bahkan, Uskup tersebut tetap memiliki sifat khas orang Surabaya yang spontan.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Kunjungi Tuban dengan Menaiki Kereta Api dari Surabaya
Selain itu, kata Agustinus, Vincentius juga jarang terlihat bersedih meski dalam keadaan sakit. Pria tersebut juga sangat mempercayai para wakilnya dalam mengerjakan suatu hal.
"Gembira, senang bercanda, terbuka. Kami merasa dia sangat rendah hati, mempercayai wakilnya untuk berkreasi, berinisiatif, pokoknya bagus, sudah disuruh jalan (mengerjakan)," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.