Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan PTPN XII soal Upah Buruh Petik Teh di Malang, Kini Rp 1.278 Per Kg

Kompas.com - 01/08/2023, 22:41 WIB
Imron Hakiki,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Perseroan Terbatas (PT) Perkebunan Nusantara XII angkat bicara terkait sistem kerja dan pengupahan pekerja petik teh di kawasan Kebun Teh Wonosari, di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Manajer Kebun Wonosari, Imam Dwi Hartono melalui Asisten Afdeling Wonosari, Dhonny Prasetyo Utomo mengatakan, upah yang diterima pekerja petik teh adalah Rp 1.280 per kilogram.

Menurutnya, perolehan rata-rata mitra petik teh manual mencapai 60-90 kilogram per hari. Sedangkan mitra petik menggunakan mesin rata-rata memperoleh 100-170 kilogram per hari.

"Dengan upah borong sesuai mutu standar (MS) mesin sebesar Rp. 1.278 per kilogram pucuk teh basah," tutur Dhonny dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (1/8/2023).

Baca juga: Nasib Buruh Petik Teh di Malang, Upah Rp 1.000 Per Kg sejak 13 Tahun Silam

Maka, lanjut Dhonny, dalam sehari upah yang diterima kelompok mitra petik teh mesin bisa Rp 127.800 hingga Rp 217.260 per hari.

"Sesuai dengan kemampuan mitra pekerja petik dan potensi pucuk yang diperoleh," ujarnya.

Ia menjelaskan, sistem pengupahan pekerja di bidang panen atau petik teh menggunakan sistem borongan murni, dengan tetap mengacu pada pada upah minimum kabupaten (UMK) setempat yang dalam hal ini Kabupaten Malang.

"Sehingga pendapatan upah yang diterima oleh mitra kerja memang fluktuatif, menyesuaikan dengan potensi pucuk teh yang dipetik," tuturnya.

"Dengan sistem ini, mitra pekerja bisa memungkinkan mendapatkan upah di atas UMK Kabupaten Malang," imbuhnya.

Selain pengupahan, PT Perkebunan Nusantara XII juga menyediakan fasilitas antara-jemput mitra pekerja, serta balai pengobatan untuk penanganan pertama jika terjadi kecelakaan.

"Sekaligus itu beberapa karyawan juga diberikan fasiltas perumahan lengkap dengan air bersih dan subsidi penerangan," pungkasnya.

Tak perlu ijazah khusus

Dhonny juga menjelaskan, bekerja pada bagian panen atau petik teh tidak diperlukan latar belakang jenjang pendidikan atau ijazah khusus.

"Pada prinsipnya untuk menjadi mitra pekerja panen/petik teh tidak diperlukan persyaratan khusus, mulai dari latar belakang pendidikan atau kemampuan khusus. Cukup dengan modal kemauan bekerja serta sehat secara jasmani dan rohani bisa menjadi mitra pekerja," katanya.

Namun, kesempatan kerja di PT Perkebunan Nusantara XII, diprioritaskan bagi warga setempat.

Hal itu selaras dengan misi BUMN dalam membantu pemerintah daerah setempat untuk menyediakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Handphone Belum Ditemukan

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Handphone Belum Ditemukan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah Saya Tidak Rida

Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah Saya Tidak Rida

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com