Salin Artikel

13 Rumah Warga Terletak di 2 Kabupaten, Ruang Tamu di Gresik, Dapur Masuk Lamongan

Camat Panceng Nurul Muchid mengungkapkan, belasan rumah tersebut memang berada di perbatasan wilayah.

Uniknya, menurut dia, ruang tamu dari 13 rumah tersebut masuk di wilayah Dusun Karangtumpuk, Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik, Jawa Timur.

Sedangkan bagian belakang rumah atau dapur ada yang masuk dalam wilayah Desa Weru, Kecamatan Paciran, Lamongan.

"Sudah ada sejak zaman dulu, ya seperti itu adanya. Letak rumahnya ada yang masuk wilayah Dusun Karangtumpuk, yang sebagian masuk wilayah Desa Weru, Kecamatan Paciran, Lamongan," ujar Nurul Muchid, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Selasa (25/7/2023).

Kendati rumah warga tersebut berada di dua wilayah kabupaten, namun para penghuni rumah merupakan warga Kabupaten Gresik.

Sesuai alamat yang tertera pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), mereka tercatat sebagai warga Dusun Karangtumpuk, Desa Campurejo, Kecamatan Panceng, Gresik.

"Saya kira komunikasi antara Pemkab Gresik dan Lamongan sudah ada sejak dulu juga, dengan akses jalan maupun fasilitas yang ada juga disesuaikan masing-masing wilayah. Untuk yang ada di wilayah Gresik ya ditangani Pemkab Gresik, sementara yang ada di Desa Weru, Kecamatan Paciran, ya ditangani Pemkab Lamongan," tutur Muchid.

Senada, Kepala Desa Campurejo Amudi menjelaskan, keberadaan rumah warga yang berdiri di atas lahan dua wilayah kabupaten tersebut sudah ada sebelum dirinya diangkat menjadi kepala desa.

"Secara administrasi, penghuni rumah masuk warga Desa Campurejo, Gresik, meski berada di dua wilayah kabupaten. KTP-nya ikut warga Gresik," kata Amudi.

Amudi menambahkan, selama ini warga hidup rukun dan saling membantu satu dengan yang lain, layaknya tetangga satu desa.

"Secara sosial tidak ada masalah. Rukun-rukun saja. Mereka juga layaknya tetangga, saling membantu kalau ada yang membutuhkan," ucap Amudi.

Secara geografis, wilayah Desa Weru dan Dusun Karangtumpuk di Desa Campurejo dekat dengan Laut Jawa.

Sehingga mayoritas para warganya merupakan nelayan yang mengantungkan pendapatan dari hasil tangkapan ikan laut.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/25/152510378/13-rumah-warga-terletak-di-2-kabupaten-ruang-tamu-di-gresik-dapur-masuk

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com