Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Siswa Baru Madrasah di Kabupaten Blitar Naik Rata-rata 2 Persen Per Tahun

Kompas.com, 14 Juli 2023, 13:27 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Jumlah siswa di sekolah-sekolah berbasis agama Islam atau madrasah di Kabupaten Blitar meningkat dalam tiga tahun terakhir. 

Peningkatan itu tampak di berbagai jenjang, mulai dari taman kanak-kanak atau raudhatul athfal’(RA), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), hingga madrasah aliyah (MA).

Baca juga: Ombudsman Temukan Madrasah di Yogyakarta yang Tahan Ijazah karena Murid Menunggak

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Blitar Bahruddin mengatakan, jumlah siswa baru madrasah mulai tingkat RA hingga MA rata-rata tumbuh sekitar 2 persen setiap tahunnya.

“Pertumbuhan jumlah siswa ada di semua jenjang pendidikan hingga tingkat aliyah (MA). Tentu pertumbuhan itu diawali dengan kenaikan terus menerus jumlah pendaftar di madrasah,” ujar Bahruddin kepada Kompas.com, Jumat (14/7/2023).

Bahruddin menunjukkan data jumlah siswa madrasah baik madrasah negeri maupun swasta dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Pada tahun ajaran 2020-2021 sebanyak 68.159 siswa, tahun ajaran 2021-2022 sebanyak 69.838 siswa, dan tahun ajaran 2022-2023 sebanyak 70.669 siswa.

Bahruddin mengaku proses penghimpunan data siswa baru madrasah untuk tahun ajaran 2023-2024 masih berlangsung namun meyakini terjadi kenaikan lagi dibandingkan tahun ajaran sebelumnya.

Baca juga: Selama 4 Tahun, 494 Madrasah Beres Direhabilitasi Kementerian PUPR

Jumlah madrasah dan RA, kata dia, juga terus bertambah setiap tahunnya seiring dengan pertambahan jumlah siswa baru yang dapat ditampung.


“Saya tidak punya data persis tiap tahunnya untuk jumlah madrasah tapi hingga akhir 2022 lalu jumlahnya sudah mencapai 437 madrasah. Ini termasuk RA dan juga madrasah negeri,” ujarnya.

Untuk madrasah negeri di Kabupaten Blitar, kata dia, total berjumlah 28, terdiri dari 3 MAN, 11 MTsN, dan 14 MIN.

Dampak keterbukaan informasi

Ditanya latar belakang pertumbuhan jumlah siswa madrasah, Bahruddin mengaku tidak tahu persis karena belum pernah menyelenggarakan penelitian yang spesifik yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan itu.

Namun, dia menduga tingginya animo orangtua dan wali murid menyekolahkan anak-anak mereka ke madrasah merupakan dampak dari era keterbukaan informasi terutama melalui berbagai platform media sosial.

Kata Bahruddin, keterbukaan informasi di era digital bagaimanapun memberikan dampak negatif bagi masyarakat tak terkecuali anak-anak.

Baca juga: Dalam 3 Tahun Terakhir, 26 Warga di Blitar Hibahkan Tanah untuk Pembangunan Madrasah

“Situasi ini mungkin membuat banyak orang tua khawatir sehingga berpikir untuk membentengi anak-anak mereka dengan pendidikan agama khususnya tempaan akhlak yang baik berdasarkan ajaran agama,” tuturnya.

Pertumbuhan jumlah siswa madrasah ini berbanding terbalik dengan lembaga pendidikan umum yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terutama untuk jenjang pendidikan SD dan SMP.

Kondisi paling parah dialami SD negeri di Kabupaten Blitar yang dari tahun ke tahun semakin sepi peminat. Berdasarkan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023, hanya 11 dari 673 SDN yang ada di Kabupaten Blitar mendapatkan siswa baru sesuai kapasitas ruang belajar yang dimiliki.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau