Salin Artikel

Jumlah Siswa Baru Madrasah di Kabupaten Blitar Naik Rata-rata 2 Persen Per Tahun

Peningkatan itu tampak di berbagai jenjang, mulai dari taman kanak-kanak atau raudhatul athfal’(RA), madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs), hingga madrasah aliyah (MA).

Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Blitar Bahruddin mengatakan, jumlah siswa baru madrasah mulai tingkat RA hingga MA rata-rata tumbuh sekitar 2 persen setiap tahunnya.

“Pertumbuhan jumlah siswa ada di semua jenjang pendidikan hingga tingkat aliyah (MA). Tentu pertumbuhan itu diawali dengan kenaikan terus menerus jumlah pendaftar di madrasah,” ujar Bahruddin kepada Kompas.com, Jumat (14/7/2023).

Bahruddin menunjukkan data jumlah siswa madrasah baik madrasah negeri maupun swasta dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Pada tahun ajaran 2020-2021 sebanyak 68.159 siswa, tahun ajaran 2021-2022 sebanyak 69.838 siswa, dan tahun ajaran 2022-2023 sebanyak 70.669 siswa.

Bahruddin mengaku proses penghimpunan data siswa baru madrasah untuk tahun ajaran 2023-2024 masih berlangsung namun meyakini terjadi kenaikan lagi dibandingkan tahun ajaran sebelumnya.

Jumlah madrasah dan RA, kata dia, juga terus bertambah setiap tahunnya seiring dengan pertambahan jumlah siswa baru yang dapat ditampung.

Untuk madrasah negeri di Kabupaten Blitar, kata dia, total berjumlah 28, terdiri dari 3 MAN, 11 MTsN, dan 14 MIN.

Dampak keterbukaan informasi

Ditanya latar belakang pertumbuhan jumlah siswa madrasah, Bahruddin mengaku tidak tahu persis karena belum pernah menyelenggarakan penelitian yang spesifik yang ditujukan untuk menjawab pertanyaan itu.

Namun, dia menduga tingginya animo orangtua dan wali murid menyekolahkan anak-anak mereka ke madrasah merupakan dampak dari era keterbukaan informasi terutama melalui berbagai platform media sosial.

Kata Bahruddin, keterbukaan informasi di era digital bagaimanapun memberikan dampak negatif bagi masyarakat tak terkecuali anak-anak.

“Situasi ini mungkin membuat banyak orang tua khawatir sehingga berpikir untuk membentengi anak-anak mereka dengan pendidikan agama khususnya tempaan akhlak yang baik berdasarkan ajaran agama,” tuturnya.

Pertumbuhan jumlah siswa madrasah ini berbanding terbalik dengan lembaga pendidikan umum yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terutama untuk jenjang pendidikan SD dan SMP.

Kondisi paling parah dialami SD negeri di Kabupaten Blitar yang dari tahun ke tahun semakin sepi peminat. Berdasarkan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023, hanya 11 dari 673 SDN yang ada di Kabupaten Blitar mendapatkan siswa baru sesuai kapasitas ruang belajar yang dimiliki.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/07/14/132739378/jumlah-siswa-baru-madrasah-di-kabupaten-blitar-naik-rata-rata-2-persen-per

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com