Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khofifah Minta Sehari dalam Sepekan Siswa SMA di Jatim Berbahasa dan Berpakaian Daerah

Kompas.com - 12/07/2023, 10:43 WIB
Achmad Faizal,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jatim mendesain kebijakan sehari dalam sepekan siswa SMA/SMK/SLB di Jatim untuk berbahasa dan berpakaian daerah.

"Sehari dalam sepekan untuk berpakaian dan berbahasa Daerah. Sebab bahasa dan budaya adalah dua unsur interaksi sosial yang harus dijaga kelestariannya," katanya melalui keterangan resmi pada Kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Daerah Jenjang SMA Tingkat Provinisi Jatim di Kota Malang, Senin (10/7/2023) lalu.

Khofifah mengungkapkan, pentingnya peran guru bahasa daerah sebagai ujung tombak pembangunan karakter dan pelestarian budaya daerah.

Baca juga: Banjir Lumajang, Sekda Provinsi Jatim: Kita Butuh Relawan untuk Bersihkan Infrastruktur yang Rusak

Guru bahasa menurutnya harus bisa mengajarkan karakter penuh kearifan ditengah gencarnya arus teknologi digital yang berpotensi menggerus kearifan lokal. 

Seperti cara berbicara atau menyampaikan pesan dengan sosok yang lebih tua, seumuran, dan yang lebih muda, karena ada tata krama yang harus dijaga.

"Jadi guru tidak hanya mentransfer pengetahuan, tapi juga harus mentransfer nilai-nilai etika dan budaya," terangnya.

Transfer nilai etika menurutnya adalah ruh dari semua keilmuan.

"Karena tingginya ilmu tanpa diikuti perilaku dan sikap yang baik akan menurunkan derajat keilmuan itu sendiri," jelasnya.


Pelajaran bahasa daerah memang kategori  muatan lokal. Tetapi bahasa daerah mengajarkan nilai, norma kehidupan sosial, sampai norma kehidupan kebangsaan dan tata krama nasional.

Tuntutan bersikap sopan santun, tata krama, unggah ungguh, ada pada akar budaya dan terekspresikan melalui pelajaran bahasa  dan budaya daerah.

Baca juga: PDI-P Jatim Akan Ajak Ganjar Temui Kiai NU untuk Naikkan Elektabilitas

Salah satu hal yang menjadi fokus saat ini adalah komunikasi antara guru dan murid yang  dibangun setara tetapi harus tetap menjaga sopan santun.

"Guru harusnya menjadi panutan dan teladan dan memberikan contoh karakter yang baik. Guru harus menjadi sosok yang siap untuk digugu dan ditiru," tegasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Aries Agung Paewai mengatakan, kegiatan tersebut bertujuan agar para guru bisa menguasai Bahasa Daerah serta mengajarkan nilai, sikap dan perilaku. Sekaligus untuk mengembangkan kompetensi guru yang lebih profesional.

Baca juga: 2 Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Akan Dibangun Lagi oleh Pemprov Jatim

"Jika setiap Guru bisa menguasai Bahasa Daerah. Saya yakin, para siswa bisa menjaga nilai sikap, attitude dan bisa mengembangkan bahasa daerah," ujarnya.

Peran guru daerah di sekolah, lanjutnya menjadi pendorong budaya daerah dan budaya lokal sesuai metode yang diharapkan. Ke depan, guru bahasa daerah haruslah kreatif di dalam menyampaiman metode pembelajaran.

"Guru bahasa daerah harus kreatif, terutama dalam proses pembelajarannya. Kita berharap siswa-siswa kita bisa mengamalkan budaya sosio kultural yang saat ini mulai tergerus budaya asing," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bukit Kuneer di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bukit Kuneer di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Dua Warga di Situbondo Tewas Digorok, Warga: Pelaku Sering Halusinasi seperti Kerasukan

Dua Warga di Situbondo Tewas Digorok, Warga: Pelaku Sering Halusinasi seperti Kerasukan

Surabaya
Hampir Sepekan Diusir dari Unit, 27 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Tidur di Halaman

Hampir Sepekan Diusir dari Unit, 27 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Tidur di Halaman

Surabaya
Diduga Lupa Ingatan, Jemaah asal Jember Sempat Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Diduga Lupa Ingatan, Jemaah asal Jember Sempat Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo

Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo

Surabaya
Kasih Tak Sampai, Motif Pria di Surabaya Teror Teman Perempuannya hingga 10 Tahun

Kasih Tak Sampai, Motif Pria di Surabaya Teror Teman Perempuannya hingga 10 Tahun

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Surabaya
Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Surabaya
Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Surabaya
Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Surabaya
Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Surabaya
Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Surabaya
Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Surabaya
4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

4 Siswi SD di Sumenep Diduga Dicabuli Guru, Orangtua Lapor Polisi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com