Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Arca Kerajaan Singasari Dikembalikan oleh Belanda, Pemerhati Sejarah Sebut Dibawa Tahun 1819

Kompas.com - 11/07/2023, 22:48 WIB
Imron Hakiki,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Belanda mengembalikan  benda-benda bersejarah milik Indonesia. Serah terima dilakukan di Museum Volkenkunde, Leiden, Belanda Senin (10/7/2023).

Dari ratusan benda bersejarah itu, di antaranya adalah empat arca yang berasal dari Kerajaan Singasari Malang. Yakni arca Durga, Mahakala, Nandishvara, dan Ganesha.

Baca juga: Kisah Manusia Jawa yang Belum Dikembalikan Belanda ke Indonesia

Pemerhati sejarah Malang, Restu Respati mengungkapkan, empat arca itu mulanya dibawa ke Belanda atas laporan Nicholaus Engelhard, Gubernur Pantai Timur Jawa pada tahun 1801.

Laporan tersebut berisi tentang adanya reruntuhan bangunan candi di daerah Malang, yang kemudian dikenal dengan nama Candi Singosari.

Baca juga: Indonesia Sambut Baik Upaya Belanda Kembalikan Ratusan Artefak Budaya

Pada tahun 1804, dilakukan pemindahan arca-arca dari reruntuhan candi. Kemudian, tahun 1819 arca-arca tersebut dibawa ke Belanda.

"Beberapa arca Candi Singosari berada di Museum Volkenkunde di Leiden, Belanda," kata Restu kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (11/7/2023).

Dia menyebutkan, ada enam arca di museum tersebut, yakni Bhairawa, Mahakala, Nandiswara, Nandi, Ganesha, dan Durga Mahisasuramardini.

"Kini empat dari 6 arca itu sudah berhasil dipulangkan atas usaha pemerintah Indonesia," katanya.

Baca juga: Kemendikbud Terima 472 Koleksi Benda Sejarah dari Belanda

Restu pun mengapresiasi pengembalian benda-benda bersejarah milik Indonesia tersebut.

"Kami mengapresiasi pengembalian itu. Itu merupakan usaha pemerintah Indonesia untuk meminta ke pemerintah Belanda," ungkapnya.

Pengembalian itu benda bersejarah milik Kerajaan Singasari itu, lanjut dia, bukan merupakan yang pertama kalinya.

Sebelumnya, Arca Prajna Paramita dan ratusan naskah juga sudah dikembalikan.

"Program pengembalian ini tampaknya akan terus dilakukan, secara berkala. Meskipun, di Indonesia benda-benda itu tidak disimpan di daerah asalnya, tapi di Museum Nasional," ujarnya.

Baca juga: Harta Karun Lombok Disarankan Disimpan di Museum Nasional

"Tapi saya kira itu keputusan bagus. Sebab di Museum Nasional itulah tempat penyimpanan benda bersejarah yang ideal dan sesuai standar nasional," imbuhnya.

Bagi Restu, pengembalian benda bersejarah milik Indonesia itu adalah niat baik dari pemerintah Belanda yang patut diapresiasi.

Ia berharap, pemerintah Indonesia dapat menjaga dan merawat dengan baik benda-benda yang telah dipulangkan.

"Jangan sampai ada peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan, seperti kehilangan kan banyak terjadi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com