Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disdik Sebut 98 Persen SD Negeri di Kabupaten Blitar Kekurangan Siswa

Kompas.com - 03/07/2023, 15:33 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Hampir seluruh SD negeri (SDN) yang ada di Kabupaten Blitar gagal menyerap siswa baru dalam jumlah yang memadai selama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 yang baru saja berakhir.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar Adi Andaka mengatakan dari 673 SDN hanya 11 atau 1,63 persen yang mampu menyerap siswa baru sesuai kapasitas ruang belajar yang dimiliki.

“Hanya 11 sekolah (SDN) yang memenuhi pagu (kapasitas) sesuai ruang belajar yang ada. Sisanya, 98,37 persen tidak bisa mendapatkan jumlah siswa baru sesuai kapasitas ruang belajar yang dimiliki,” ujar Adi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Jemaah Haji Asal Blitar Meninggal Sehari Sebelum Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Adi mengakui situasi yang dihadapi SD negeri di wilayah Kabupaten Blitar sangat memprihatinkan dan situasi tersebut telah berlangsung selama beberapa tahun.

Dia menggambarkan situasi terparah yang dihadapi sejumlah SD negeri di Kabupaten Blitar yang selama PPDB hanya mendapatkan 1 atau 2 siswa baru.

“Yang terparah ya misalnya kelas 1 hanya ada 1 atau 2 siswa, kelas 2 hanya 2 siswa, kelas 3 kosong, kelas 4 hanya 1 siswa. Dan seterusnya,” tuturnya.

Namun jika dilihat angka agregatnya, kata Adi, tergambar situasinya menjadi sedikit lebih melegakan.

Baca juga: Bangunan SD Negeri di Bima Rusak, Siswa Belajar di Tenda Darurat Selama 2 Tahun

“Dari total kapasitas ruang belajar yang dimiliki seluruh SD negeri tersebut adalah 14.000 lebih sekian. Jumlah siswa baru yang mampu diserap 8.050 lebih sekian,” ujarnya.

Artinya, lanjut Adi, sekitar 57,14 persen kapasitas total ruang belajar seluruh SD negeri di Kabupaten Blitar dapat terisi pada PPDB 2023.

Adi menambahkan, pihaknya kini tengah mengkaji rencana menggabungkan sejumlah SD negeri agar kegiatan belajar mengajar lebih efektif dalam situasi dimana mayoritas SD negeri kekurangan siswa.

Tantangan Dinas Pendidikan

Menurut Adi, fenomena SD negeri di wilayah Kabupaten Blitar kekurangan siswa disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk kecenderungan keluarga untuk memiliki sedikit anak.


Selain itu, tambahnya, beberapa organisasi sosial keagamaan terutama Muslimat Nahdlatul Ulama yang sejak beberapa tahun lalu cukup gencar mendirikan banyak taman kanak-kanak (TK).

Baca juga: 3 Ruang Kelas SD Negeri di Gunungkidul Rusak, Siswa Belajar di UKS hingga Perpustakaan

“Yang saya dengar, banyak TK di bawah Muslimat NU ini yang mewajibkan anak didiknya untuk melanjutkan ke SD atau MI (madrasah ibtidaiyah) tertentu,” tuturnya sembari menambahkan bahwa pada saat yang sama jumlah sekolah swasta setingkat SD terus bertambah.

Meski demikian, Adi mengakui bahwa SD negeri seharusnya memiliki kemampuan lebih untuk memenuhi standar mutu pendidikan yang dikehendaki siswa dan orang tua wali murid.

Dengan dukungan penuh dari anggaran negara, ujarnya, SD negeri tidak hanya memiliki infrastruktur yang memadai tapi juga tenaga pendidik yang rata-rata mendapatkan gaji di atas rata-rata pendapatan guru di lembaga pendidikan swasta.

Baca juga: 3 Rumah di Blitar Rusak Ringan akibat Gempa Bantul

“Ya harus diakui tenaga pengajar dan penanggung jawab sekolah dasar negeri kami perlu keluar dari zona nyaman dan memikirkan terobosan dalam menghadapi situasi yang semakin berubah. Ini merupakan tantangan kami bersama di Dinas Pendidikan,” ujarnya.

Adi membenarkan bahwa banyak anak usia SD yang lebih banyak terserap ke MI baik negeri maupun swasta yang berada di bawah pengelolaan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar.

Tren penurunan jumlah siswa, kata Adi, juga terjadi di SMP negeri di wilayah Kabupaten Blitar namun kondisinya masih jauh lebih baik di bandingkan SD negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com