Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Kasus Narkoba, Nama Mantan Kajari Madiun Terseret Dugaan Perusakan Gudang Barang Bukti

Kompas.com - 19/06/2023, 21:48 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Tim Pengawasan Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur masih memeriksa sejumlah pihak terkait dugaan perusakan gudang barang bukti yang juga menyeret nama mantan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kabupaten Madiun, Andi Irfan Safrudin.

Sebelumnya, Andi dicopot dari jabatan sebagai Kajari Madiun, setelah tes urinenya positif narkoba.

Baca juga: Kejari Madiun Dapat Karangan Bunga Ucapan Selamat Pencopotan Andi Irfan

Inspektur V Pada Jaksa Agung Muda Pengawasan Kejaksaan Agung RI, Sungarpin yang dikonfirmas di sela-sela memeriksa sejumlah pihak di Kantor Kejari Kabupaten Madiun, Senin (19/6/2023) sore menyatakan, masih meneliti dugaan perusakan gudang barang bukti.

“Ini masih dilakukan penelitian apakah perusakan (gudang barang bukti) itu ada enggak kaitannya dengan tupoksi dia selaku Kajari. Bisa saja Kajari memerintahkan Kasi Barang Bukti karena lama kemudian dibuka saja. Ini masih belum sinkron. Makanya dilakukan pemeriksaan,” kata Sungarpin.

Baca juga: Kejati Jatim Tegaskan Eks Kajari Madiun Dicopot Bukan karena Terlibat Pungli

Mantan Kepala Kejaksaan Tinggi NTB ini membantah adanya dugaan pengambilan barang bukti. “Oh enggak. Enggak ada yang ambil,” tutur Sungarpin.

Menurut Sungarpin, kasus dugaan perusakan gudang barang bukti yang menyeret nama mantan Kajari Kabupaten Madiun tersebut ditangani oleh tim pengawasan dari Kejati Jawa Timur.

Dalam kasus itu, tim Jamwas Kejagung hanya menindaklanjuti hasil pemeriksaan dari tim Pengawasan Kejati Jatim.


Sungarpin menuturkan, untuk tim Pengawasan Kejagung bertugas melakukan inspeksi pemeriksaan sejumlah pihak terkait adanya pugutan liar (pungli) yang diduga dilakukan tiga oknum Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun.

“Sebetulnya kalau dalam SOP pengawasan itu diawali dengan klarifikasi kemudian ditingkatkan dengan inspeksi kasus. Pertama kami ingin mengecek apakah benar sesuatu yang dilaporkan itu ada indikasi kasus pungli yang dilakoni tiga oknum jaksa,” kata Sungarpin.

Setelah dilakukan kajian, tim menemukan adanya indikasi. Dengan demikian penanganan kasus itu naik inspeksi.

Saat ini proses pemeriksaan masih berlangsung sedangkan hasilnya masih belum diketahui.

“Setelah dilakukan pengkajian ternyata ada indikasi maka ditingkatkan ke inspeksi kasus. Untuk hasilnya belum diketahui lantaran baru melakukan pemeriksaan. Hasilnya belum bisa dikeluarkan,” jelas Sungarpin.

Sungarpin pun enggan menjelaskan siapa saja yang diperiksa tim Kejagung hari ini di Kantor Kejari Kabupaten Madiun.

Namun kedatangan tim dipastikan untuk merespons laporan dan pengaduan masyarakat terkait adanya pungli yang dilakukan oknum jaksa di Kejari Kabupaten Madiun.

“Kami juga turun atas laporan dari masyarkat. Tindak lanjutnya kami lakukan pemeriksaan. Terutama pihak yang melaporkan dan yang merasa dirugikan,” kata Sungarpin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

16 Unit Rusunawa Romokalisari Surabaya Disegel Usai Tak Dihuni Pemilik

16 Unit Rusunawa Romokalisari Surabaya Disegel Usai Tak Dihuni Pemilik

Surabaya
Bukit Kuneer di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Bukit Kuneer di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Dua Warga di Situbondo Tewas Digorok, Warga: Pelaku Sering Halusinasi seperti Kerasukan

Dua Warga di Situbondo Tewas Digorok, Warga: Pelaku Sering Halusinasi seperti Kerasukan

Surabaya
Hampir Sepekan Diusir dari Unit, 27 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Tidur di Halaman

Hampir Sepekan Diusir dari Unit, 27 KK Warga Rusunawa Gunungsari Surabaya Tidur di Halaman

Surabaya
Diduga Lupa Ingatan, Jemaah asal Jember Sempat Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Diduga Lupa Ingatan, Jemaah asal Jember Sempat Hilang dari Asrama Haji Surabaya

Surabaya
Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo

Curiga dengan Penyebab Kematian, Polisi Bongkar Makam Seorang Pria di Ponorogo

Surabaya
Kasih Tak Sampai, Motif Pria di Surabaya Teror Teman Perempuannya hingga 10 Tahun

Kasih Tak Sampai, Motif Pria di Surabaya Teror Teman Perempuannya hingga 10 Tahun

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditetapkan Tersangka

Surabaya
Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Gunung Semeru 3 Kali Keluarkan Awan Panas dalam 24 Jam

Surabaya
Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Surabaya
Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Petani di Madiun Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus

Surabaya
Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Jual Sabu di Rumah, Suami Istri di Buleleng Digerebek Polisi

Surabaya
Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Sarang Gangster di Sidoarjo Digerebek, Tujuh Pemuda Jadi Tersangka Kepemilikan Senjata Tajam

Surabaya
Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Harga Bawang Merah di Malang Tembus Rp 35.000, Pemkot Jajaki Kerja Sama dengan Probolinggo

Surabaya
Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Libur Panjang Waisak, Daop 9 Jember Tambah Rangkaian Kereta Eksekutif

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com