LUMAJANG, KOMPAS.com - Bupati Lumajang Thoriqul Haq berjanji akan memberikan beasiswa kepada lulusan pendidikan kesetaraan atau kejar paket yang meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi.
Hal ini disampaikan Thoriq di depan 2.000 wisudawan kejar paket A, B, dan C di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Lumajang sudah menyiapkan beberapa beasiswa untuk warga Lumajang yang hendak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Baca juga: Kemiskinan di Lumajang Turun tetapi Pengangguran Naik, Anggota DPRD: Janggal Ini...
Syaratnya, peserta didik harus masuk ke perguruan tinggi negeri. Namun, bagi yang masuk ke perguruan tinggi swasta, masih bisa mendapat beasiswa melalui Baznas Kabupaten Lumajang.
"Saya ingin semua peserta didik yang baru diwisuda bisa melanjutkan pendidikannya sampai ke perguruan tinggi. Soal biaya kita sudah siapkan beasiswa dengan syarat siswa tersebut berprestasi," kata Thoriq di Lumajang, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: Eks Napi di Lumajang Selundupkan Pil Koplo ke Lapas, Disimpan di Bawah Nasi
Menurut Thoriq, diwisudanya 2.000 siswa progran kesetaraan ini jadi pendongkrak angka harapan lama sekolah di Lumajang.
Sebab, pada 2022 angka harapan lama sekolah di Lumajang hanya 12,02 persen. Angka itu menempatkan Kabupaten Lumajang menjadi nomor dua ter bawah dari 38 kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Tidak hanya angka harapan lama sekolah yang terangkat, Thoriq menjelaskan, indeks pembangunan manusia (IPM) yang tengah digenjot pemerintah akan terangkat dengan perbaikan jenjang pendidikan.
"Program kesetaraan ini juga turut mengangkat IPM Lumajang yang saat ini sedang kita genjot. Kemarin sudah naik, tapi masih belum maksimal dan akan terus kita tingkatkan," jelasnya.
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengimbau warga agar tidak menikahkan anaknya sebelum pendidikannya tuntas.
Sebab, selain memutus harapan anak untuk sekolah, pernikahan dini juga menyebabkan berbagai masalah seperti stunting dan angka perceraian tinggi.
"Ini mohon jadi perhatian Bapak Ibu, jadi nanti putra-putrinya jangan dinikahkan dini, sekolahkan sampai tuntas," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.