Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Pencuri Susu Bayi di Trenggalek Dibongkar, 2 Orang Diburu Polisi

Kompas.com, 29 Mei 2023, 16:57 WIB
Slamet Widodo,
Krisiandi

Tim Redaksi

TRENGGALEK,KOMPAS.com - Seorang anggota komplotan pencuri susu bayi di Trenggalek Jawa Timur, ditangkap polisi.

Sedangkan dua pelaku lain komplotan tersebut, dinyatakan buron, Senin (29/05/2023).

Satu tersangka yang ditangkap polisi berinisial MN (48), warga Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Sedangkan  pelaku yang dinyatakan buron dan dalam pengejaran polisi yakni dua orang perempuan, berinisial IW alias mbok Kendit (52), warga Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, dan K alias Mbok Kus (55) belum diketahui tempat tinggalnya dan dalam proses penyelidikan.

Baca juga: Curi Susu Formula, Rokok, dan Uang Tunai, Komplotan Spesialis Pembobol Minimarket Ditangkap

"Ketiga pelaku terbukti melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan beberapa stok barang berupa susu anak berbagai merk dan ukuran. Satu orang ditangkap, dua pelaku lain dalam pengejaran polisi," terang Kapolres Trenggalek AKBP Alith Alarino di ruang kerjanya, Senin (29/05/2023).

Aksi pencurian yang dilakukan oleh komplotan tersebut, sebanyak tiga kali di tempat yang sama, yakni di sebuah supermarket di Kecamatan Panggul Trenggalek.

Yang pertama, terjadi pada Minggu, (14/05/2023) sektar pukul 17.21 Wib. Kedua, pada Senin (15/05/2023) sekitar pukul 08.00 Wib. Dan terakhir, terjadi pada Selasa (23/05/2023) sekira pukul 13.45 Wib.

Kasus pencurian tersebut terungkap, setelah seorang karyawan swalayan melakukan pengecekan ketersediaan barang pada Senin (15/05/2023) pukul 15.00 Wib.

Dalam pengecekan itu diketahui bahwa stok barang berupa susu anak berbagai merk dan ukuran tidak ada di tempatnya.

Karena antara stok barang dan daftar penjualan tidak sesuai, pegawai toko tersebut mengecek rekaman kamera pengawas.

"Karena ada selisih stok barang dan pengeluaran yang tidak sesuai kemudian saksi TU melihat CCTV toko," ujar Alith Alarino.

Dalam kemera pengawas tampak  ada seorang laki-laki dan perempuan yang tidak dikenal mengambil susu anak dalam jumlah banyak.

"Modusnya seolah menjadi pembeli. Dengan tenang pelaku mengambil susu dalam etalase toko," terang Alith Alarino.

Selanjutnya, pemilik toko melapor kejadian tersebut ke Polisi. Berdasar laporan tersebut, anggota Satreskrim Polres Trenggalek melakukan penyelidikan.

Baca juga: Pria di Situbondo Mengaku Menjambret untuk Beli Susu Anaknya: Sudah 4 Kali

"Komplotan tersebut sudah melakukan pencurian sebanyak tiga kali. Yang terakhir, pelaku ditangkap warga, dan dua pelaku lain malarikan diri dan buron," ujar Alith.

Sejunlah barang bukti berupa susu berbagai merek dan sejumlah uang yang diduga hasil penjualan susu hasil curian, diamankan polisi guna penyelidikan lebih lanjut. Pelaku diancam dengan hukuman penjara paling lama tujuh tahun.

"Tindak Pidana pencurian dengan pemberatan, sebagaimana dimaksud dalam rumusan pasal 363 ayat (1) ke-4e KUHPidana Jo pasal 64 ayat (1) KUHPidana," terang Alith Alarino.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau