Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolres Probolinggo Pastikan Patung Ganesha di Gunung Bromo Jatuh ke Kawah, Bukan Hilang Dicuri

Kompas.com, 20 Mei 2023, 20:00 WIB
Ahmad Faisol,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi menegaskan, patung Ganesha yang hilang, jatuh ke bibir kawah Bromo dan bukan dicuri.

Patung berbahan cor diduga terkena angin kencang sehingga jatuh ke dalam kawah.

"Kami memastikan bahwa patung tersebut tidak dicuri melainkan jatuh ke bawah lereng kawah Gunung Bromo," kata Arsya saat menggelar konferensi pers di Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Sukapura, Sabtu (20/5/2023).

Arsya menjelaskan, kepastian itu berdasarkan penemuan fakta-fakta dan barang bukti saat olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Jumat (19/5/2023).

Baca juga: Bukan Peninggalan Purbakala, Patung Ganesha yang Hilang di Gunung Bromo Dibuat oleh Warga Tengger

Dia mengatakan anggota Polres Probolinggo melakukan olah TKP dengan menggunakan drone. Hal ini karena lokasi hilangnya arca Ganesha di bibir kawah Gunung Bromo.

"Pada saat drone diterbangkan terlihat kain berwarna kuning dan putih yang lokasinya berjarak 20 meter dari letak patung," jelas Arsya.

Selanjutnya guna memastikan kain tersebut merupakan pengikat patung Ganesha, tim dari TNBTS melakukan pengambilan kain tersebut dengan dibantu alat rappelling.

Saat dilakukan pengambilan, kain berwana kuning dan putih dalam posisi simpul masih terikat dan terdapat beberapa serpihan. Kain tersebut merupakan pengikat patung.

"Dari fakta dan barang bukti yang kami temukan dapat disimpulkan bahwa patung Ganesha tidak dicuri melainkan jatuh ke lereng kawah Gunung Bromo," tegas Arsya.

Diduga, lanjut Arsya, patung yang terbuat dari semen itu terkikis oleh perubahan cuaca serta disapu angin yang berhembus sangat kencang di Kabupaten Probolinggo belakangan ini.

Sementara itu Romo Dukun Pandita, Sutomo menjelaskan bahwa Patung Ganesha yang hilang ditepi kawah Bromo bukan merupakan situs purbakala. Dia mengatakan patung itu dibuat pada tahun 2012 pascaerupsi tahun 2010 setelah mendapat petunjuk dari leluhur setempat.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak resah, dan terpengaruh provokasi dari luar. Pada prinsipnya masyarakat Tengger segala sesuatu dipasrahkan kepada leluhur dan kami akan membangun kembali patung Ganesha sebelum perayaan ibadah Yadnya Kasada 2023," ucap Sutomo.

Baca juga: Patung Ganesha di Gunung Bromo Hilang, Hasil Olah TKP Ada Bekas Benda Jatuh di Tebing Kawah

Diberitakan sebelumnya, Patung Ganesha di bibir kawah Gunung Bromo hilang pada Rabu (17/5/2023) pagi. Patung berukuran 50 x50 sentimeter itu merupakan tempat untuk menaruh sesaji suku Tengger. Patung Ganesha tersebut disakralkan oleh masyarakat sekitar.

Kepala Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sunaryono mengatakan, warga setempat menyadari hilangnya patung tersebut pada Rabu pagi. Selanjutnya, warga melapor kepada dirinya.

“Patung Ganesha dilaporkan hilang pada Rabu pagi, kami mendapatkan laporan dari warga. Saat ini masih diselidiki oleh pihak kepolisian,” kata Sunaryono saat dihubungi oleh Kompas.com melalui telepon, Rabu. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau