Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Berdesak-desakan Saat Penyaluran BLT di Kantor Pos, Wali Kota Surabaya Minta Dialihkan ke 31 Kecamatan

Kompas.com - 10/05/2023, 18:59 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ribuan penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) berdesak-desakan memadati dua kantor pos besar di Kota Surabaya, Rabu (10/5/2023).

Kondisi penerima BLT tersebut diketahui oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi setelah menerima laporan via grup-grup Whatsapp Forkom RT RW dan LPMK.

Baca juga: Jadwal Kereta Panoramic Mei 2023 Rute Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya

Setelah menerima berbagai keluhan itu, akhirnya Eri Cahyadi memerintahkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) M. Fikser dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin untuk berkoordinasi dengan kantor pos.

Eri menawarkan penyaluran BLT dilakukan melalui kantor-kantor kecamatan. Solusi itu disepakati dan akhirnya penyaluran dilakukan di 31 kantor kecamatan.

"Karena penerima BLT begitu padat. Maka harus diubah sistemnya, dibagi di masing-masing kecamatan. Kasihan warga, kalau berdesak-desakan. Untuk itu saya perintahkan kadis untuk peka, datang ke lokasi dan membantu menyampaikan solusi," kata Eri di Surabaya, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Stadion GBT Surabaya Disiapkan sebagai Lokasi Wisata Bola

Eri menambahkan, kepadatan di kantor Pos Kebonrojo Surabaya terjadi karena banyaknya kecamatan yang harus di-cover.

Untuk mengurai kerumunan, Eri menegaskan, agar pembagiannya harus disebar di tiap-tiap kecamatan.

Menurutnya, meskipun penyaluran BLT ini bukan kewenangan pemerintah kota, namun proses pembangian berkaitan dengan warga Surabaya.

"Nanti kita akan bantu dalam proses pembagian di kecamatan, karena ini berurusan dengan warga Surabaya," kata dia.

Dalam pantauan di lapangan, penerima manfaat BLT yang sudah mendapatkan tanda tangan verifikasi, bisa langsung mengambil bantuan di Kantor Pos.

Sedangkan yang belum mendapatkan tanda tangan verifikasi, diminta untuk mengambil BLT di kantor kecamatan sesuai dengan domisili masing-masing.

Setelah pihak PT Pos Kebonrojo berkoordinasi dengan Pemkot Surabaya, disepakati pembagian BLT dilakukan hingga Kamis (11/5/2023) sampai selesai.

Baca juga: Wali Kota Surabaya Protes Kantor Pos karena Salurkan BLT hingga Malam

Sementara itu, Kepala Kantor Pos Utama Kebonrojo Surabaya, Rian Syahriyani menyampaikan kepada warga yang antre untuk membubarkan diri.

Karena penyaluran penerima manfaat BLT dialihkan ke kantor kecamatan.

"Bagi yang sudah verifikasi bisa dilanjutkan di sini (Kantor Pos Kebonrojo), bagi yang belum diverifikasi akan dibagikan ke kecamatan masing-masing," kata Rian.

Rian melanjutkan, penyaluran 27.837 BLT akan disalurkan melalui 31 kantor kecamatan. Ia berharap, dengan dialihkannya penyaluran BLT di kantor kecamatan ini, penyaluran BLT bisa berjalan lancar.

"Tolong Bapak dan Ibu bisa antre di kecamatan mulai dari sekarang. Bagi yang belum verifikasi bisa diambil di kecamatan masing-masing, untuk dilakukan pembayaran," tutur dia.

Untuk diketahui, realisasi pembagian sembako sejatinya dilakukan sejak tanggal 6-10 Mei 2023.

Namun hingga Rabu 10 Mei 2023, terdapat sekitar 7.011 warga yang belum mengambil bantuan tersebut. Untuk mengantisipasi kepadatan, pembagian dialihkan dari Kantor Pos ke 31 kecamatan. Adapun waktu akhir pembagian diperpanjang hingga Kamis 11 Mei 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Pengosongan 43 Unit Rusunawa di Surabaya Memanas, Satu Anak Terluka

Surabaya
Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Viral soal Penerima Beasiswa KIP Hedon, Mahasiswi Unej: Itu Ulah Oknum, Kami Dirugikan

Surabaya
3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

3.228 Kasus TBC Ditemukan di Surabaya Usai Periksa Kelompok Rentan

Surabaya
Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Nelayan Bangkalan Tangkap Buaya Sepanjang 3 Meter

Surabaya
Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Remaja Korban Ledakan Balon Udara di Ponorogo Meninggal dalam Perawatan

Surabaya
Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Diah Pun Tak Pernah Pulang...

Surabaya
'Flushing' 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

"Flushing" 2 Bendungan di Blitar, Warga Diimbau Jauhi Sungai Brantas

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Di Stasiun Paron Ngawi, Sang Kakak Menunggu Diah yang Ternyata Telah Terbunuh..

Surabaya
Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Mantan Bupati dan Anggota DPRD Jatim Ikuti Penjaringan Calon Bupati Blitar dari PDI-P

Surabaya
Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Ngantep di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Polisi Tangkap Warga Madura yang Curi Kabel Milik PT Telkom di Jember

Surabaya
Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Pendaftaran Pilkada 2024 Jalur Independen di Kota Batu Sepi Peminat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com