Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Perempuan Kendarai Motor Lawan Arah dan Ugal-ugalan di Ponorogo, Berujung Diamankan Sekuriti RSUD

Kompas.com, 8 Mei 2023, 20:01 WIB
Muhlis Al Alawi,
Krisiandi

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Video aksi seorang perempuan naik sepeda motor ugal-ugalan di ruas jalan Pacitan-Ponorogo viral di media sosial.

Video berdurasi satu menit 29 detik berisi aksi perempuan mengendarai sepeda motor secara zig-zag dan berlawanan arah. Belakangan diketahui, perempuan itu berinisial MA, warga Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Aksi MA yang menunggangi sepeda motor Yamaha Vega R berakhir di dekat pintu masuk Rumah Sakit Umum Daerah dr. Hardjono.

Dari penelusuran Kompas.com, aksi berbahaya ini terjadi pada Minggu (7/5/2023) sore.

MA diamankan petugas sekuriti RSUD usai menyalakan menarik gas dan membunyikan klakson berulang kali di area rumah sakit.

Baca juga: Bus Rombongan Santri Gontor Ponorogo Jatuh ke Jurang di Parimo, Jenazah Korban Tewas Dipulangkan ke Daerah Asal

“Kebetulan dia berada di portal selatan pas pintu masuk RSUD. Di sana perempuan itu menggeber sepeda motor dan mengklakson-klakson,” kata Humas RSUD dr. Hardjono, Joko Handoko saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2023).

Menurut Joko, petugas keamanan rumah sakit sudah menegur MA agar tidak menggeber gas dan membunyikan mengklakson. Namun ia itu tidak menghiraukan.

“Akhirnya pihak keamanan kami tanggap. Sudah dilakukan teguran tetapi tidak dihiraukan kemudian dilakukan penangkapan. Saat ditangkap perempuan itu juga berontak,” jelas Joko.

Baca juga: Kronologi Bus Rombongan Alumni Gontor Ponorogo Kecelakaan di Sulteng, Rencana Akan Mengajar ke Poso

Setelah diamankan, petugas mendapati perilaku MA yang aneh. Petugas lalu membawanya ke ruang IGD untuk dilakukan pemeriksaan.

“Setelah dilakukan pemeriksaan diindikasikan gangguan jiwa. Kemudian di rawat inap di ruang jiwa di Wijaya Kusuma,” tutur Joko.

Saat dirawat, pihak rumah sakit mendapat informasi bahwa MA adalah warga Desa Taunan, Kecamatan Tegal Ombo, Pacitan. Alamat tersebut juga terkonfirmasi oleh kepala desa setempat.

Sepeda motor yang dikemudikan MA pun sudah diambil saudaranya. Informasinya, MA menumpang sepeda motor itu dari kediamannya hingga menyasar di Kota Ponorogo.

Baca juga: Video Longsor di Sawah Ponorogo Viral, Peristiwa 40 Tahun Lalu Terulang

Sementara terkait riwayat penyakit, pihak RSUD belum mendapat informasi. Sebab, keluarga MA belum datang ke rumah sakit.

“Kami belum ketemua keluarganya. Hanya pihak desa yang sudah konfirmasi dan mengklarifikasi perempuan itu penduduk dan masyarakatnya,” jelas Joko.

Saat ini kondisi MA sudah tenang setelah diberikan obat dan dirawat di RSUD dr. Hardjono Ponorogo. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau