Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ulat Bulu Serang Permukiman di Situbondo, BPBD dan Warga Lakukan Penyemprotan

Kompas.com - 18/04/2023, 09:14 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Ribuan ulat bulu menyerang Perumahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Senin (17/4/2023). Warga sudah menyemprotkan pestisida secara mandiri, tetapi langkah itu tidak cukup mengusir ulat bulu tersebut. Bahkan, jumlah hewan tersebut terus bertambah.

Koordinator Pusdalop BPBD Situbondo Puriyono mengatakan, penyemprotan ulat bulu di Perumahan Dawuhan RT 02 RW 04 dilakukan sejak pukul 09.00 WIB sampai 11.30 WIB. Namun, ulat belum sepenuhnya bisa dimusnahkan.

"Ini lokasinya baru, dan jumlahnya lebih banyak dari tempat-tempat sebelumnya," kata Puriyono kepada Kompas.com, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo, Warga Gatal-gatal

Puriyono mengatakan, rata-rata ulat bulu selalu terlihat dan banyak berdiam diri di pohon jarak. Dari daun sampai batang pohon menjadi makanan kegemaran ulat bulu.

"Di daerah itu banyak pohon jarak sehingga pohon itu yang mungkin pemicunya, tadi banyak sekali," katanya.

Petugas BPBD Situbondo sudah melakukan penyemprotan ke lahan kosong yang banyak ditemukan ulat bulu. Alat yang digunakan untuk membasmi ulat bulu sebanyak 3 penyemprot dengan menggunakan pestisida pembasmi serangga.

Baca juga: Ribuan Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

"Ada tiga alat dan menghabiskan 3 botol pestisida serangga," tuturnya.

Menurutnya, banyaknya ulat bulu itu tidak terlepas dari putusnya rantai makanan hewan pemakan ulat bulu. Sehingga, populasi ulat bulu sangat banyak dan mengganggu warga.

Ulat bulu itu sudah menyerang permukiman sejak seminggu yang lalu. Warga sudah bergotong-royong membasmi ulat bulu, namun tetap sulit dimusnahkan.

"Ulat memakan daun-daun pohon jarak dan banyak yang menempel di dinding rumah warga," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Remaja Dicabuli Teman Barunya, Orangtua Korban Tahu dari Video yang Beredar

Surabaya
Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Dirumorkan Maju sebagai Cabup, Pj Bupati Probolinggo Akhirnya Buka Suara

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Alasan Warga Banyuwangi Bacok Tetangganya Saat Tahlilan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com