Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami Istri yang Diduga Menipu Berkedok Dukun Penglaris di Tuban Beralasan Sakit Saat Dipanggil Polisi

Kompas.com - 17/04/2023, 23:06 WIB
Hamim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Kasus hukum dugaan penipuan berkedok praktik perdukunan terhadap seorang pedagang kelontong di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terus bergulir.

Tim penyidik Satreskrim Polres Tuban hingga kini belum memeriksa terduga pelaku berinisial Sg dan Sr karena keduanya beralasan sakit saat dipanggil.

"Kemarin sudah diundang untuk diambil keterangan, tetapi pihak terlapor belum bisa dan berhalangan hadir karena sedang sakit," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Tuban AKP M Ganantha saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (17/4/2023).

Baca juga: 5 Tahun Mandi Kembang, Pedagang Kelontong Ini Tertipu Dukun Pelaris Rp 4,2 Miliar

Sehingga untuk saat ini polisi baru bisa melakukan pemeriksaan terhadap saksi pelapor atas dugaan tindak penipuan tersebut.

"Sampai saat ini, kami masih melakukan pemeriksaan dua orang saksi yaitu pelapor dan temannya yang mengetahui kejadian pelapor mengeluarkan uang kepada terlapor," ungkapnya.

Berdasarkan keterangan saksi pelapor, dugaan penipuan itu dilakukan oleh seorang yang berprofesi sebagai dukun atau yang disebut orang pintar. 

Baca juga: Tembok Rumah Warga di Jember Ambruk akibat Gempa M 6,6 Tuban

Motif dari terduga dukun tersebut menawarkan atau menjanjikan hal-hal yang membuat korban tertarik untuk mengeluarkan sejumlah uang dengan dalih membeli perlengkapan ritual.

Beberapa perlengkapan ritual yang dibelinya itu disebut bisa membuat korban mendapatkan keinginannya. Tetapi, sesuatu yang diinginkannya sampai saat ini tidak terlaksana.

AKP M Ganantha menyampaikan, pihaknya juga menunggu informasi dari masyarakat yang menjadi korban dari dugaan tindak penipuan yang berkedok perdukunan tersebut.

"Saat ini belum ada korban lain, dan kami menunggu informasi dari masyarakat, ada enggak korban-korban lainnya," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pedagang kelontong bernama Ernawati (36), warga Desa Latsari, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengaku menjadi korban dugaan tindak penipuan berkedok perdukunan. 

Dugaan tindak penipuan tersebut dilakukan oleh pasangan suami-istri asal Desa Besowo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. 

Pada Rabu (12/4/2023), Ernawati dengan didampingi kuasa hukumnya mendatangi Polres Tuban untuk melaporkan pasutri yang dikenal sebagai dukun penglarisan tersebut.

Ernawati mengaku tertipu oleh pasutri tersebut hingga uang penghasilannya berdagang selama bertahun-tahun yang mencapai 4,2 miliar rupiah ikut hilang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Sederet Fakta Fortuner Masuk Jurang di Kawasan Bromo, 4 Orang Tewas, Diduga Melaju dengan Kecepatan Tinggi

Surabaya
Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Ahmad Dhani Masuk Bursa Pilkada Surabaya 2024 dari Gerindra

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com