PONOROGO, KOMPAS.com- Video sebuah bangunan roboh lantaran tanah retak, viral di media sosial, Senin (27/2/2023).
Video berdurasi 29 detik tersebut diunggah di akun Instagram @Fia_wahyuning_suryo.
Baca juga: Tanah Retak Ancam Warga Desa Tumpak Ponorogo, 139 Orang Mengungsi
“Momen-momen,” ujar suara perekam video tersebut.
Beberapa detik kemudian, terdengar suara gemeretak. Perekam video menyebutkan dirinya mendapatkan momentum yang tepat saat bangunan roboh.
“Nah entuk to..entuk to (nah dapatkan video bangunan sementara roboh),” jelas suara perekam.
Setelah bangunan roboh, sang perekam berteriak untuk lari dan mengamankan diri. “Ya Allah..Ya Allah..lari-lari,” tutur sang perekam video.
Baca juga: Terdampak Tanah Retak, 260 Warga di Ponorogo Masih Bertahan di Pengungsian
Kapolsek Sawoo, AKP Joko Suseno yang dikonfirmasi Kompas.com membenarkan video robohnya bangunan akibat terkena tanah retak di Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo.
“Iya itu memang benar,” kata Joko, Senin (27/2/2023).
Joko mengatakan bangunan yang roboh merupakan kandang kambing milik Albert Novianto.
Sebelum bangunan itu roboh, pemilik dan kambing sudah diungsikan.
“Pemilik dan kambingnya sudah diungsikan,” jelas Joko.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 139 orang terpaksa mengungsi setelah rumah yang dimukimi dihantam tanah retak di Dukuh Sumber, Desa Tumpak, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Senin (27/2/2023).
AKP Joko Suseno menyatakan 139 warga mengungsi ke tempat yang aman setelah pemukiman dihantam tanah retak.
“Ada yang mengungsi di Balai Desa Tumpak dan ada yang mengungsi ke sanak saudara yang rumahnya aman dari tanah retak,” ujar Joko.
Baca juga: [HOAKS] Video Tanah Retak akibat Gempa Banten 14 Januari 2022
Ia memerinci, dari 139 warga yang mengungsi terdiri delapan balita, 12 anak-anak, 100 orang dewasa, dan 19 lansia.
Menurut Joko sebanyak 37 berada di area tanah retak. Dari jumlah itu satu rumah rusak berat, 11 rumah dan satu musala mengalami kerusakan ringan.
Meski banyak rumah yang dihantam tanah retak, Joko memastikan tidak ada korban jiwa dan korban luka. Warga memilih mengungsi terlebih dahulu untuk mengantisipasi hal yang tidak baik ke depannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.