SUMENEP, KOMPAS.com - Bupati Sumenep Achmad Fauzi meminta warga tak menolak kedatangan petugas pemutakhiran daftar pemilih (Pantarlih) KPU Sumenep yang melakukan tugas pencocokan dan penelitian (coklit) untuk Pemilu 2024.
Imbauan itu diberikan menyusul adanya warga yang menolak petugas Pantarlih karena khawatir data pribadi mereka dicuri. Warga merasa keberatan ketika Pantarlih meminta KTP dan KK.
Baca juga: Khawatir Datanya Dicuri, Warga di Sumenep Tak Mau Berikan KTP hingga Tolak Petugas Pantarlih
“Jadi jangan takut dicoklit, itu tahapan menuju Pemilu 2024 untuk penyusunan daftar pemilih,” kata Fauzi dalam keterangannya, Senin (20/2/2023).
Fauzi meminta, warga di Kabupaten Sumenep mendukung kerja-kerja yang dilakukan Pantarlih demi menyukseskan Pemilu 2024.
Coklit yang dilakukan oleh Pantarlih sudah sesuai dengan dengan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 7 Tahun 2022 yang menjelaskan coklit dilakukan dengan cara mendatangi rumah warga secara langsung.
“Jadi kalau ada Pantarlih datang ke rumah siapkan saja KTP dan KK, meraka hanya akan mencocokkan data kita agar terdata sebagai pemilih nanti,” tegasnya.
Sebelumnya, Komisioner KPU Sumenep Rafiqi mengaku mendapatkan informasi terkait kesalahpahaman yang berujung penolakan petugas Pantarlih.
Rafiqi menduga kesalahpahaman warga berawal dari beredarnya pesan berantai melalui platform WhatsApp agar warga tidak memberikan data pribadi kependudukan sesuai Permendagri Nomor 102 Tahun 2019.
"Ada salah pemahaman di masyarakat ketika didatangi pantarlih dan diminta menunjukkan KK dan KTP. Padahal petugas ini hanya mau mencocokkan data warga sebagai pemilih,’ kata Rafiqi.
Petugas Pantarlih mulai menjalankan coklit sejak 12 Februari, dan berlangsung hingga 14 Maret 2023.
Baca juga: Terdampak Cuaca Ekstrem, Kapal Tongkang Hilang di Perairan Masalembu Sumenep
Ia meminta petugas Pantarlih aktif memberikan edukasi agar warga tidak kehilangan hak pilih.
"Kita sudah sosialisasikan melalui media dan juga kawan-kawan PPS dan Pantarlih agar masyarakat tidak perlu ragu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.