Salin Artikel

Minta Warga Tak Tolak Petugas Pantarlih, Bupati Sumenep: Jangan Takut Coklit, Itu Tahapan Pemilu

Imbauan itu diberikan menyusul adanya warga yang menolak petugas Pantarlih karena khawatir data pribadi mereka dicuri. Warga merasa keberatan ketika Pantarlih meminta KTP dan KK.

“Jadi jangan takut dicoklit, itu tahapan menuju Pemilu 2024 untuk penyusunan daftar pemilih,” kata Fauzi dalam keterangannya, Senin (20/2/2023).

Fauzi meminta, warga di Kabupaten Sumenep mendukung kerja-kerja yang dilakukan Pantarlih demi menyukseskan Pemilu 2024.

Coklit yang dilakukan oleh Pantarlih sudah sesuai dengan dengan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 7 Tahun 2022 yang menjelaskan coklit dilakukan dengan cara mendatangi rumah warga secara langsung.

“Jadi kalau ada Pantarlih datang ke rumah siapkan saja KTP dan KK, meraka hanya akan mencocokkan data kita agar terdata sebagai pemilih nanti,” tegasnya.

Rafiqi menduga kesalahpahaman warga berawal dari beredarnya pesan berantai melalui platform WhatsApp agar warga tidak memberikan data pribadi kependudukan sesuai Permendagri Nomor 102 Tahun 2019.

"Ada salah pemahaman di masyarakat ketika didatangi pantarlih dan diminta menunjukkan KK dan KTP. Padahal petugas ini hanya mau mencocokkan data warga sebagai pemilih,’ kata Rafiqi.

Petugas Pantarlih mulai menjalankan coklit sejak 12 Februari, dan berlangsung hingga 14 Maret 2023.

Ia meminta petugas Pantarlih aktif memberikan edukasi agar warga tidak kehilangan hak pilih.

"Kita sudah sosialisasikan melalui media dan juga kawan-kawan PPS dan Pantarlih agar masyarakat tidak perlu ragu," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/20/184603078/minta-warga-tak-tolak-petugas-pantarlih-bupati-sumenep-jangan-takut-coklit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke