SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 184 anak-anak di Kota Surabaya, Jawa Timur, terserang penyakit diabetes melitus selama 2022.
Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni 176 anak.
Baca juga: Kapolrestabes Surabaya Perintahkan Jajarannya Tembak Para Bandit di Tempat
"Sedangkan data per Januari 2023, Dinas Kesehatan Kota Surabaya mencatat sudah ada empat kasus diabetes pada anak-anak berusia 15-18 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina, Rabu (15/2/2023).
Mencuatnya ratusan kasus diabetes melitus ini salah satunya karena peningkatan skrining kesehatan pada anak-anak di Surabaya.
"Dengan peningkatan skrining, kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya, sehingga kasus diabetes pada anak bisa cepat diketahui," ujar Nanik.
Nanik menjelaskan, diabetes melitus pada anak disebabkan pola makan yang tidak sehat, malas beraktivitas, hingga faktor genetik atau penyakit bawaan dari lahir.
"Nah, tanda anak-anak yang terjangkit diabetes melitus, di antaranya adalah mudah kelelahan, berat badan turun, selalu merasa lapar atau haus, sering buang air kecil terutama malam hari, ada gangguan penglihatan, dan napas terasa berat," kata dia.
Dengan banyaknya kasus diabetes melitus pada anak, ia memastikan akan meningkatkan sosialisasi mengenai makanan seimbang.
Nanik menyarankan, anak-anak mengurangi minuman manis, bersoda, dan makanan siap saji.
Selain itu, pihaknya juga akan terus melakukan deteksi dini kepada anak, khususnya anak dengan riwayat genetik diabetes melitus.
Tak hanya itu, ia juga memastikan untuk meningkatkan kapasitas petugas dengan pelatihan penanganan kasus diabetes melitus pada anak.
"Kami juga akan memperbaiki sistem rujukan bagi anak-anak dengan kasus diabetes melitus, terutama yang membutuhkan penanganan lebih lanjut," kata dia.
Nanik mengimbau kepada para orangtua agar selalu mengawasi putra-putrinya. Ia menyarankan agar anak selalu melakukan olahraga secara rutin, memperbanyak aktivitas dengan teman sebaya, dan mengurangi penggunaan gadget.
Kemudian, apabila orangtua memiliki riwayat diabetes melitus, segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kasus diabetes mellitus pada anak juga menjadi perhatian Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.