Salin Artikel

184 Anak di Surabaya Terjangkit Diabetes Melitus, Dinkes Ungkap Penyebab dan Tanda-tandanya

Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yakni 176 anak.

"Sedangkan data per Januari 2023, Dinas Kesehatan Kota Surabaya mencatat sudah ada empat kasus diabetes pada anak-anak berusia 15-18 tahun," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina, Rabu (15/2/2023).

Mencuatnya ratusan kasus diabetes melitus ini salah satunya karena peningkatan skrining kesehatan pada anak-anak di Surabaya.

"Dengan peningkatan skrining, kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya, sehingga kasus diabetes pada anak bisa cepat diketahui," ujar Nanik.

Nanik menjelaskan, diabetes melitus pada anak disebabkan pola makan yang tidak sehat, malas beraktivitas, hingga faktor genetik atau penyakit bawaan dari lahir.

"Nah, tanda anak-anak yang terjangkit diabetes melitus, di antaranya adalah mudah kelelahan, berat badan turun, selalu merasa lapar atau haus, sering buang air kecil terutama malam hari, ada gangguan penglihatan, dan napas terasa berat," kata dia.

Upaya Dinkes

Dengan banyaknya kasus diabetes melitus pada anak, ia memastikan akan meningkatkan sosialisasi mengenai makanan seimbang.

Nanik menyarankan, anak-anak mengurangi minuman manis, bersoda, dan makanan siap saji.

Selain itu, pihaknya juga akan terus melakukan deteksi dini kepada anak, khususnya anak dengan riwayat genetik diabetes melitus.

Tak hanya itu, ia juga memastikan untuk meningkatkan kapasitas petugas dengan pelatihan penanganan kasus diabetes melitus pada anak.

"Kami juga akan memperbaiki sistem rujukan bagi anak-anak dengan kasus diabetes melitus, terutama yang membutuhkan penanganan lebih lanjut," kata dia.

Imbauan untuk orangtua

Nanik mengimbau kepada para orangtua agar selalu mengawasi putra-putrinya. Ia menyarankan agar anak selalu melakukan olahraga secara rutin, memperbanyak aktivitas dengan teman sebaya, dan mengurangi penggunaan gadget.

Kemudian, apabila orangtua memiliki riwayat diabetes melitus, segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat.

Kasus diabetes mellitus pada anak juga menjadi perhatian Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Orang nomor satu di Kota Pahlawan ktu meminta orangtua agar tidak membiarkan anak-anak membeli jajan di luar sekolah.

"Harus di kantin, karena yang jual dari UMKM dan Dinkes juga ikut mengontrol makanan yang dijual di sekolah," kata Eri.

Ia meminta para orangtua memperhatikan makanan dan jajanan yang dikonsumsi oleh anak-anak setiap harinya.

Sebab, makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak harus higienis dan bergizi agar terhindar dari diabetes melitus dan penyakit lainnya.

"Ini yang penting bagi orangtuanya, karena konsumsi (makanan) mereka itu jadi tanggung jawab orangtua juga," tutur dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/02/15/164203678/184-anak-di-surabaya-terjangkit-diabetes-melitus-dinkes-ungkap-penyebab-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke