Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Poin Permintaan Maaf Arek Malang Saat Unjuk Rasa di Depan Kantor Arema FC

Kompas.com, 30 Januari 2023, 16:04 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Sekelompok orang yang mengatasnamakan Arek Malang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Arema FC, di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang, Jawa Timur (Jatim), pada Minggu (29/1/2023).

Dalam aksi yang berujung ricuh itu, massa merusak toko ofisial Arema FC dengan melemparinya batu serta cat.

Dilansir dari surabaya.tribunnews.com, Senin (30/1/2023), pada kesempatan itu, massa Arek Malang juga menyampaikan tujuh butir permintaan maaf, yakni:

1. Kami arek-arek Malang minta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanannya menikmati hiburan sepak bola Indonesia.

Baca juga: Terkena Lemparan Batu, Manajer Arema FC Ajak Koordinator Aksi Berdiskusi: Sesama Malang

2. Kami arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga Malang Raya, karena telah direndahkan martabatnya, oleh tindakan nir empati dari Arema FC juga brutalitas aparat dalam tragedi Kanjuruhan.

3. Kami arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada manajemen Persebaya, pemain, tim Persebaya, dan seluruh pihak yang dirugikan atas tindakan intimidatif di stadion.

4. Kami arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh klub sepak bola yang berlaga di Liga 1, 2, dan 3, karena terganggu kegiatannya dalam persepakbolaan Indonesia.

5. Kami arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh pemain dan pekerja sepak bola di seluruh Indonesia, pasca tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: 107 Orang Diamankan Imbas Demo Ricuh di Kantor Arema FC

6. Kami arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh suporter di Indonesia, karena pasca tragedi kanjuruhan tidak dapat melihat klub sepak bola kebanggaannya.

7. Kami arek-arek Malang memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh korban tragedi Kanjuruhan, baik korban meninggal dunia dan korban selamat, belum maksimal dukungan yang kami berikan.

Ajakan diskusi dari manajemen Arema FC

Usai kericuhan tersebut, pihak manajemen Arema FC mengaku akan mengajak kelompok Arek Malang untuk berdialog.

Ajakan dialog itu disampaikan langsung oleh Manajer Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas.

Wiebie mengatakan, dia sebenarnya telah mengajak koordinator massa aksi itu untuk berdiskusi.

Baca juga: Update Perusakan Kantor Arema FC, Puluhan Orangtua Jemput Anaknya di Polres Malang Kota

"Dari kemarin pentolan (Arek Malang) sudah diajak komunikasi. Kalau sampai chaos, kami tidak tahu. Ini di luar dugaan," kata Wiebie, Minggu (29/1/2023), dikutip dari TribunJatim.com, Senin (30/1/2023).

Wiebie yang belum lama menjabat sebagai manajer Arema FC itu juga menjadi korban akibat kericuhan tersebut.

Pipi kirinya terkena lemparan batu setelah menemui massa aksi yang berdemo di depan kantor Arema FC.

"Setelah ini saya ingin duduk bareng (bersama Arek Malang), kita ini sesama warga Malang. Bahkan di sini saya baru (menjadi manajer Arema FC)," ujar Wiebie.

"Saya tidak tahu kalau sampai terjadi begini. Saya pribadi sudah ke keluarga korban (tragedi Kanjuruhan)," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau