LUMAJANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang menggalakkan aksi tanam pohon untuk setiap pengunjung kawasan wisata Ranupane dan Ranu Regulo di Desa Ranupane, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kebijakan itu menyusul bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang kawasan wisata itu Oktober 2022.
Baca juga: 180 Perangkat Desa di Lumajang Berangkat Demo ke Jakarta, Minta Kejelasan Status dan Kesejahteraan
Banjir bandang itu mengakibatkan 12 rumah warga rusak parah. Akses penghubung Lumajang ke Malang via Ranupane juga putus total.
"Pokoknya kalau ke Ranupane dan Ranuregulo harus menanam pohon dulu sebelum pulang," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Jumat (27/1/2023).
Thoriq menyebutkan, Pemkab Lumajang menjadikan Desa Wisata Ranupane sebagai prioritas utama pengembangan pariwisata di Lumajang.
Baca juga: PMK Kembali Menyerang Ternak di Lumajang, 50 Sapi Terinfeksi
Salah satunya menjaga keaslian Danau Ranupane dengan membangun sedimen trap agar lumpur tidak langsung ke danau. Sehingga, proses pendangkalan danau tidak terjadi.
"Kita ingin Ranupane ini jadi wajah Lumajang dalam sisi pariwisatanya. Tapi kami juga ingin memastikan pengembangan ini tetap memperhatikan kelestarian alam," jelas Thoriq.
Thoriq berharap, pengembangan kawasan wisata Ranupane bisa menaikkan sektor ekonomi lain seperti industri kreatif, UMKM dan hasil pertanian.
Menurutnya, banyak produk-produk UMKM dan pertanian Lumajang yang sangat layak untuk masuk pasar nasional namun belum banyak diketahui orang.
"Kita ingin antara pariwisata, ekonomi, dan kelestarian lingkungan ini terintegrasi dengan baik, sehingga masyarakat bisa hidup dengan aman, tentram, dan ekonominya jalan," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.