Salin Artikel

Pengunjung Ranupane dan Ranu Regulo Lumajang Diharuskan Menanam Pohon Sebelum Pulang

Kebijakan itu menyusul bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menerjang kawasan wisata itu Oktober 2022.

Banjir bandang itu mengakibatkan 12 rumah warga rusak parah. Akses penghubung Lumajang ke Malang via Ranupane juga putus total.

"Pokoknya kalau ke Ranupane dan Ranuregulo harus menanam pohon dulu sebelum pulang," kata Bupati Lumajang Thoriqul Haq, Jumat (27/1/2023).

Thoriq menyebutkan, Pemkab Lumajang menjadikan Desa Wisata Ranupane sebagai prioritas utama pengembangan pariwisata di Lumajang.

Salah satunya menjaga keaslian Danau Ranupane dengan membangun sedimen trap agar lumpur tidak langsung ke danau. Sehingga, proses pendangkalan danau tidak terjadi.

"Kita ingin Ranupane ini jadi wajah Lumajang dalam sisi pariwisatanya. Tapi kami juga ingin memastikan pengembangan ini tetap memperhatikan kelestarian alam," jelas Thoriq.

Thoriq berharap, pengembangan kawasan wisata Ranupane bisa menaikkan sektor ekonomi lain seperti industri kreatif, UMKM dan hasil pertanian.

Menurutnya, banyak produk-produk UMKM dan pertanian Lumajang yang sangat layak untuk masuk pasar nasional namun belum banyak diketahui orang.

"Kita ingin antara pariwisata, ekonomi, dan kelestarian lingkungan ini terintegrasi dengan baik, sehingga masyarakat bisa hidup dengan aman, tentram, dan ekonominya jalan," pungkas dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2023/01/27/133136578/pengunjung-ranupane-dan-ranu-regulo-lumajang-diharuskan-menanam-pohon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke