Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ini Sedang Diselidiki, Kenapa Harus Wali Kota di Rumah Dinasnya, Kan Banyak Orang Kaya"

Kompas.com - 13/01/2023, 17:22 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Tim gabungan yang dibentuk Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) masih berusaha mengungkap tuntas kasus perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar. Polisi telah menangkap tiga pelaku terkait kasus perampokan itu.

Saat ini, polisi masih memburu dua terduga pelaku lainnya. Polisi juga masih menggali motif perampokan, selain motif kriminal murni dari para pelaku.

Baca juga: Polisi Sebut Perampok Rumdin Wali Kota Blitar Rencanakan Aksinya dari Lapas Sragen

Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, tim gabungan masih menggali keterangan tiga pelaku yang telah ditangkap.

“Yang sudah dipastikan memang motif untuk menguasai harta korban. Tapi motif lain sedang dikembangkan penyidik,” ujar Argo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/1/2023).

“Memang ini yang sedang diselidiki, kenapa harus wali kota di rumah dinasnya. Kan banyak orang kaya,” tambahnya.

Argo mengatakan, penyidik sedang menggali hal yang melatarbelakangi keputusan komplotan perampok itu menyasar Rumah Dinas Wali Kota Blitar di Jalan Sodanco Supriyadi, Kota Blitar.

“Ini yang sedang dikembangkan. Apa yang menggiring mereka hingga memutuskan merampok seorang wali kota,” ujarnya.


Tim gabungan juga masih memburu dua pelaku yang masih buron, yakni OS dan MA. Kedua orang itu telah dimasukkan ke daftar pencarian orang (DPO).

Polisi, kata Argo, telah mengantongi identitas lengkap dan foto kedua tersangka.

Sementara itu, Wali Kota Blitar Santoso berharap, polisi segera menangkap dua pelaku yang masih buron.

Halaman:


Terkini Lainnya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Pencuri Besi Penambat Rel KA Ditangkap di Pasuruan, Puluhan Barang Bukti Diamankan

Surabaya
Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Begal Payudara di Situbondo Tertangkap Warga, Pelaku Terancam 9 Tahun Penjara

Surabaya
Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Komplotan Pencuri Ban Serep Ditangkap Polisi di Tol KLBM

Surabaya
Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Remaja Korban Pemerkosaan di Banyuwangi Diminta Menikahi Pelaku, Pemkab: Tak Boleh Terjadi

Surabaya
Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com