SURABAYA, KOMPAS.com - Sidang perdana perkara tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan dijadwalkan digelar pada Senin (16/1/2023) mendatang di Pengadilan Negeri Surabaya.
Wakil Humas PN Surabaya, Anak Agung Gede Agung Pranata mengatakan, berkas perkara para tersangka sudah lengkap dan teregistrasi di Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Surabaya.
"Di SIPP jadwal sidangnya juga sudah keluar yakni pada Senin pekan depan," katanya dikonfirmasi, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Pemkot Malang Jamin Pendidikan Anak-anak Korban Tragedi Kanjuruhan
Menurutnya, ada tiga hakim yang ditunjuk untuk menyidangkan perkara tersebut, yakni Abu Achmad Sidqi Amsya, Mangapul, dan I Ketut Kimiarsa.
Pada sidang perdana, kata Pranata, sidang akan digelar secara daring berdasarkan hasil kesepakatan dengan pihak penegak hukum.
"Alasannya karena faktor keamanan, karena ini menyangkut kelompok suporter fanatik," ujarnya.
Baca juga: Perkara Kanjuruhan Segera Disidangkan di PN Surabaya
Di hari digelarnya sidang, petugas keamanan akan melakukan skrining ketat kepada semua pengunjung Pengadilan Negeri Surabaya. Pihak yang tidak berkepentingan dilarang untuk masuk ke gedung Pengadilan Negeri Surabaya.
Ada lima berkas perkara yang akan disidangkan dalam persidangan itu. Yakni, berkas milik Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno, Danki 3 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, Kabag Ops Polres Malang Wahyu Kompol Setyo Pranoto, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Mereka dijerat dengan pasal yang sama, yakni Pasal 359 KHUP dan atau Pasal 360 KUHP dan atau Pasal 103 ayat (1) Jo Pasal 52 UU RI Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Fathur Rohman mengatakan, penunjukan lokasi sidang di Pengadilan Negeri Surabaya merujuk pada Putusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 355 /KMA/SK/XII/2022 tanggal 15 Desember 2022 tentang Penunjukan Pengadilan Negeri Surabaya untuk Memeriksa dan Memutus Perkara Pidana Kerusuhan Kanjuruhan.
Atas dasar putusan Ketua MA itu, sidang perkara Kanjuruhan tidak digelar di wilayah kejadian perkara, yakni di Malang.
"Sesuai putusan Mahkamah Agung, PN Surabaya ditunjuk untuk menyidangkan perkara dimaksud," kata Fathur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.