Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Malang Jamin Pendidikan Anak-anak Korban Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 11/01/2023, 20:38 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Yusril (3,5) dan Defan (1,5) harus kehilangan ibunya, Radina Astrida Lufitasari (21), yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022).

Kakek Yusril dan Defan, Hari Prasetyo bersama keluarga korban tragedi Kanjuruhan lainnya sempat mengadu ke DPRD Kota Malang beberapa waktu lalu. Mereka menyampaikan keluh kesah dan aspirasi.

Baca juga: Haru 100 Hari Tragedi Kanjuruhan bersama Lantunan Lagu Hadroh Salam Satu Jiwa

Warga Jalan Bandulan, Kota Malang, itu juga meminta pendampingan psikis untuk kedua cucunya. Hari berharap kesejahteraan cucunya bisa terpenuhi, seperti jaminan pendidikan, karena ayah dari anak-anak itu masih menjalani hukuman pidana.

Masih banyak anak-anak yang bernasib sama seperti Yusril dan Defan, seperti Alfiansyah (11), warga Jalan Bareng, Kota Malang.

Alfiansyah ditinggal kedua orangtuanya yang menjadi korban tewas dalam tragedi usai pertandingan Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan itu.


Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menegaskan, warga Kota Malang yang kurang beruntung pendidikannya dijamin dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga SMA/SMK.

Suwarjana mengatakan, anak-anak keluarga korban tragedi Kanjuruhan juga mendapatkan fasilitas itu.

"Tidak ada warga Kota Malang yang tidak bisa sekolah gara-gara tidak punya biaya, tidak punya seragam, transportasi, dan sekolah SD dan SMP semua gratis, seandainya swasta harus membayar maka kita fasilitasi, ada yang namanya beasiswa kurang beruntung, untuk SD dan SMP ada di kami, untuk SMA/SMK bahkan sampai perguruan tinggi ada di Kesra," kata Suwarjana di Malang, Rabu (11/1/2023).

Suwarjana menyebutkan, para wali anak korban tragedi Kanjuruhan bisa dibantu pihak sekolah untuk mendapat akses jaminan pendidikan itu.

Jika para wali merasa dipersulit, Suwarjana menyarankan melapor ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang untuk ditindaklanjuti.

Baca juga: Tiga Hari Penuh Haru di Stadion Kanjuruhan Peringatan 100 Hari Tragedi

"Datang saja ke sekolahnya, mana yang mau menghambat berpendidikan langsung laporkan ke kami, dan itu sudah kami sosialisasikan kepada semua sekolah, kalau SMA/ SMK kami merangkul dengan UPT (Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur), untuk SD dan SMP ranah kami," katanya.

"Bayar dan tidaknya, semuanya gratis untuk negeri (SD dan SMP) gratis, untuk yang swasta sampaikan ke kami akan difasilitasi dan teman-teman swasta mendukung," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com