Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Buruh Asal Blitar Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Kopi

Kompas.com - 22/11/2022, 13:23 WIB
Asip Agus Hasani,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Seorang buruh tebang tebu berinisial YH (40), warga Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ditemukan tewas tergantung pada pohon kopi di pekarangan tetangganya, Senin (21/11/2022) malam.

Kapolsek Selorejo AKP Eko Soedjoko mengatakan, YH sudah dua kali mencoba mengakhiri hidup dalam tiga hari terakhir. Namun, upaya itu digagalkan oleh istrinya.

Baca juga: Kebakaran Kandang di Blitar, 7.000 Ekor Ayam dan 3 Kendaraan Hangus

“Nah, pada hari Senin malam itu, mungkin ketika istrinya tidur pulas, korban menyelinap dan menggantung diri di pohon kopi di pekarangan tetangga,” ujar Eko saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (22/11/2022).

Menurut Eko, tetangga korban, Suliadi (46), mendapati YH meninggal dengan posisi tergantung pada pohon kopi setinggi empat meter menggunakan sarung sekitar pukul 23.30 WIB. 

Eko menyebut, korban nekat mengakhiri hidup karena tekanan ekonomi. Korban yang berprofesi sebagai buruh tani tak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Selama periode musim giling pabrik gula yang berlangsung sejak sekitar enam bulan lalu, YH banyak mendapatkan pekerjaan sebagai buruh tebang dan angkut tebu.

Namun sejak sebulan terakhir, kata Eko, pekerjaan menebang tebu mulai jarang seiring mulai habisnya masa panen tebu dan berakhirnya musim giling di sejumlah pabrik gula sejak sebulan terakhir.

“Korban mulai sering menganggur dalam beberapa minggu terakhir. Sementara, mungkin, kebutuhan rumah tangga masih terus ada,” tutur Eko.

Berdasarkan keterangan yang disampaikan istrinya, lanjut Eko, YH telah dua kali mencoba mengakhir hidupnya.

Pertama pada Sabtu (19/11/2022), tetapi dapat digagalkan oleh istri. Keesokan harinya Minggu (20/11/2022) siang YH kembali berniat bunuh diri dengan meminum obat jenis analgesik dengan minuman berkarbonasi dan kembali digagalkan sang istri.

Himpitan ekonomi, kata Eko, pernah membuat YH mengalami depresi dan dikirim ke rumah sakit jiwa di wilayah Malang pada September 2022.

Baca juga: Tekan Kecelakaan, Komunitas Pecinta KA di Blitar Kampanye Keselamatan Berkendara di Perlintasan Sebidang

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Belasan Ribu Lahan Tadah Hujan di Nganjuk Bakal Dilakukan Pompanisasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com