Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Kecelakaan, Komunitas Pecinta KA di Blitar Kampanye Keselamatan Berkendara di Pelintasan Sebidang

Kompas.com - 19/11/2022, 19:19 WIB
Asip Agus Hasani,
Krisiandi

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Bekerja sama dengan Komunitas Pecinta Kereta Api Blitar, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 7 Madiun menggelar aksi kampanye keselamatan berlalu lintas saat melalui pelintasan sebidang, Sabtu (19/11/2022).

Aksi kampanye yang melibatkan belasan anggota komunitas itu dilaksanakan di sekitar pelintasan sebidang dimana terdapat persilangan antara jalur kereta api dan ruas Jalan Anggrek, Kota Blitar, Jawa Timur.

Peserta kampanye membentangkan spanduk dan poster bertuliskan himbauan kepada masyarakat pengguna jalan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas yang ada di sekitar pelintasan serta edukasi bahayanya menerobos palang pintu pelintasan kereta api.

Poster dan banner berisi kalimat-kalimat jenaka tampak dalam kampanye itu, misalnya, “Menunggu Kereta Lewat Tidak Lebih Lama dari Balasan Pacar”, “Aku Boleh Terobos Hatinya tapi Jangan Kau Terobos Paling Pintunya”, “Kepala Kereta Lebih Keras dari Watak Mantanmu”, dan lainnya.

Baca juga: Lokasi Penemuan 26 Granat di Blitar Diduga Bekas Markas Pejuang Kemerdekaan

Kepala Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan pihaknya secara reguler mendukung kegiatan sosialisasi keselamatan berlalu lintas bagi masyarakat saat hendak melewati pelintasan sebidang. Mengingat masih tingginya angka kecelakaan di pelintasan sebidang.

“Sosialisasi keselamatan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menaati aturan lalu lintas di pelintasan sebidang. Sehingga harapannya angka kecelakaan di pelintasan sebidang dapat ditekan,” ujar Supriyanto dalam pernyataan tertulisnya kepada wartawan.

Menurut catatan PT KAI Daop 7, ujarnya, selama periode Januari hingga Oktober 2022 telah terjadi 37 kecelakaan lalu lintas di pelintasan sebidang yang ada di wilayah operasi PT KAI Daop 7.

pelintasan sebidang adalah persilagan antara jalur kereta api dan jalan yang dibuat sebidang. Di wilayah Daop 7 Madiun, ujar Supriyanto, terdapat 259 pelintasan kereta api dengan rincian 88 pelintasan terjaga, 127 pelintasan tidak terjaga, dan 44 tidak sebidang yang berupa fly over dan underpass.

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, ujarnya, pengguna jalan diwajibkan berhenti ketika sinyal sudah berbunyi dan palang pintu kereta api sudah mulai ditutup.

“Pengguna jalan wajib mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintas rel sebagaimana tertuang pada Pasal 114, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” jelasnya.

Baca juga: Warga Ceritakan Detik-detik Sugiati Tertabrak Kereta Api di Blitar, Sempat Dikira Meninggal, Ternyata Hidup

Namun Supriyanto tidak menjelaskan saat ditanyakan apakah PT KAI memberikan imbauan kepada pemerintah daerah untuk mengalokasikan anggaran guna membangun palang pintu di pelintasan sebidang yang belum dilengkapi palang pintu dan penjaga.

Karena berdasarkan data dari pihak Kepolisian Resor Blitar, kecelakaan lalu lintas di pelintasan sebidang hampir semuanya terjadi di pelintasan tanpa palang pintu maupun tanpa penjaga.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Diputus Pacar, Pekerja Cuci Mobil di Blitar Akhiri Hidupnya di Toilet

Diputus Pacar, Pekerja Cuci Mobil di Blitar Akhiri Hidupnya di Toilet

Surabaya
Viral, Video Siswa Pukul Siswi Pakai Helm Lalu Dijambak di Situbondo

Viral, Video Siswa Pukul Siswi Pakai Helm Lalu Dijambak di Situbondo

Surabaya
Sempat Ambles, Jalan Bandung di Kota Malang Bisa Dilewati

Sempat Ambles, Jalan Bandung di Kota Malang Bisa Dilewati

Surabaya
Cerita Ibu di Surabaya Harus Kehilangan Anaknya yang Tewas Saat Tawuran: Dia Sayang Sama Saya

Cerita Ibu di Surabaya Harus Kehilangan Anaknya yang Tewas Saat Tawuran: Dia Sayang Sama Saya

Surabaya
Anaknya Tewas Saat Tawuran, Sang Ibu Sebut Korban Ikut Berlari karena Buat Konten lalu Terpeleset

Anaknya Tewas Saat Tawuran, Sang Ibu Sebut Korban Ikut Berlari karena Buat Konten lalu Terpeleset

Surabaya
Siswa SMP di Surabaya Tewas Saat Tawuran, Korban Sempat Ditolong Tukang Becak Dibawa ke Rumah Sakit

Siswa SMP di Surabaya Tewas Saat Tawuran, Korban Sempat Ditolong Tukang Becak Dibawa ke Rumah Sakit

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 10 Desember 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 10 Desember 2023: Pagi Cerah Berawan dan Sore Hujan Ringan

Surabaya
SBY Berpesan Para Caleg Partai Demokrat Tidak Saling Sikut

SBY Berpesan Para Caleg Partai Demokrat Tidak Saling Sikut

Surabaya
Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 10 Desember 2023 : Siang hingga Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 10 Desember 2023 : Siang hingga Malam Hujan Ringan

Surabaya
Pengungsi WNA Ngamuk Karena Mati Lampu, Fasilitas Penampungan Puspa Agro Dirusak

Pengungsi WNA Ngamuk Karena Mati Lampu, Fasilitas Penampungan Puspa Agro Dirusak

Surabaya
Jadwal dan Harga Tiket DAMRI Malang-Tosari (Bromo) PP

Jadwal dan Harga Tiket DAMRI Malang-Tosari (Bromo) PP

Surabaya
Coban Pelangi di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Coban Pelangi di Malang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Surabaya
Tawuran Remaja di Surabaya, Satu Pelajar SMP Tewas

Tawuran Remaja di Surabaya, Satu Pelajar SMP Tewas

Surabaya
Gudang Logistik di Sidoarjo Terbakar, Lazada Sebut Tak Ada Gangguan Pengiriman

Gudang Logistik di Sidoarjo Terbakar, Lazada Sebut Tak Ada Gangguan Pengiriman

Surabaya
Dapat Dukungan Demokrat untuk Maju Kembali di Pilkada Jatim, Khofifah: Terima Kasih Pak SBY

Dapat Dukungan Demokrat untuk Maju Kembali di Pilkada Jatim, Khofifah: Terima Kasih Pak SBY

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com