MALANG, KOMPAS.com - Kondisi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, masih terlihat kotor pasca-tragedi kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam. Sampah masih tampak memenuhi setiap sudut area stadion.
Kondisi yang sama juga terlihat di dalam area stadion. Bahkan, beberapa fasilitas umum juga tampak rusak, seperti terlihat pada pagar pembatas tribun utara.
Pemandangan semacam itu terbilang tidak biasa. Biasanya, pasca-pertandingan Arema FC, keesokan harinya semua sudut Stadion Kanjuruhan sudah bersih.
Stadion dengan dominasi warna biru itulah yang menjadi saksi bisu tewasnya 125 korban jiwa akibat kerusuhan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022).
Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan, belum merinci berapa total kerugian materiil akibat kerusakan di Stadion Kanjuruhan itu. Ia mengaku tidak terlalu menganggap penting kerusakan-kerusakan faslitas umum tersebut, dibanding dengan banyaknya jumlah korban jiwa.
Baca juga: Malam Kelam di Stadion Kanjuruhan, Ruang Ganti Pemain Jadi Tempat Evakuasi Korban
"Sepertinya tidak terlalu banyak kerusakan. Belum tahu, kita belum menghitung. Kita fokus pada korban dulu," katanya saat ditemui, Selasa (4/10/2022).
Sementara itu, di beberapa titik terlihat garis polisi, di antaranya pada Pintu 10, 11, 12, 13, dan bekas pembakaran pagar yang berada di gerbang utama stadion.
Belum diketahui, apa alasan polisi memberikan garis polisi di empat pintu stadion itu. Laboratorium forensik masih menyisir setiap sudut stadion untuk melakukan penyelidikan.