Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Warga Probolinggo Jadi Korban Tewas Tragedi Kerusuhan di Kanjuruhan Malang

Kompas.com - 02/10/2022, 13:27 WIB
Ahmad Faisol,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, ada dua warga Kabupaten Probolinggo yang menjadi korban tewas dalam tragedi kerusuhan suporter di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/10/2022) malam.

"Saat ini baru terdata dua yang meninggal dunia. Yaitu, Rifki warga asal Kecamatan Maron dan satu lagi warga Kraksaan atas nama Abian Hasiq Rifai berumur 18 tahun," kata Arsya saat takziah ke rumah Rifki Dwi Yulianto (19), warga Dusun Krajan, Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron, Minggu (2/10/222).

Rifki dimakamkan oleh keluarganya di Maron. Keluarganya tampak sedih saat Rifki dimakamkan. Arsya turut mengantar jenazah Rifki ke tempat peristirahatan terakhir.

Baca juga: 13 Kendaraan Rusak akibat Kerusuhan di Kanjuruhan, 10 di Antaranya Mobil Dinas Polisi

Menurut Arsya, data yang diperolehnya saat ini masih ada dua korban meninggal asal Kabupaten Probolinggo. Sementara untuk korban luka ada beberapa. Pihaknya meminta keluarga melapor ke kepolisian terdekat sehingga dapat diberikan perawatan secara intensif.

Selain mengucapkan turut berduka cita dan berbelasungkawa, Arsya juga memberikan santunan kepada keluarga korban usai mengikuti prosesi pemakaman di Tempat Pemakaman Umum Bujuk Kader Maron.

Baca juga: Khofifah Sebut Korban Jiwa Kerusuhan di Kanjuruhan Bertambah Jadi 129 Orang

Arsya didampingi oleh pihak Kodim 0820 Probolinggo dan Ketua KONI Kabupaten Probolinggo.

Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, pihaknya telah berkoordinasi dengan KONI Kabupaten Probolinggo untuk mengoordinasi supaya suporter mengutamakan keselamatan saat menonton pertandingan sepak bola.

"Bahwa keselamatan menjadi hal paling utama, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain yang juga ada di lokasi. Fanatisme atau keinginan untuk mendukung tim kebanggaan, perlu juga disesuaikan kondisi dan tempat agar tidak mengarah ke hal anarkis," pungkas Arsya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com