Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Nelayan di Banyuwangi karena Harga BBM Naik

Kompas.com - 08/09/2022, 13:58 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang sudah ditetapkan pemerintah, berimbas pada aktivitas nelayan ikan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pasalnya kenaikan harga BBM tersebut tidak diimbangi dengan kenaikan harga jual ikan hasil tangkapan. Akibatnya nelayan pun ikut merugi.

Baca juga: Demo Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Rembang Sempat Blokade Jalan Pantura

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Banyuwangi, Hasan Basri mengatakan, para nelayan tidak bisa menaikkan harga ikan, akibat harga BBM subsidi yang cukup tinggi.

"Bagaimana pun, para nelayan hanya bisa mencari ikan dan menjual kepada pengepul untuk kemudian dijajakan ke pasar-pasar," kata Hasan, Kamis (8/9/2022).

HNSI Banyuwangi menyebutkan, yang menentukan harga ikan naik atau turun adalah kondisi pasar itu sendiri.

Baca juga: Aksi Tolak BBM di NTB, 1 Mahasiswa Ditangkap karena Bawa Senjata Tajam

"Ini cukup menguras pikiran dan tenaga para nelayan untuk tetap bertahan hidup, mengolah bagaimana cara untuk tidak sampai merugi akibat harga BBM yang semakin tidak terjangkau," ungkap Hasan.

Mereka menjerit akibat harga BBM naik. Dengan perbedaan harga itu secara otomatis biaya operasional kapal juga ikut naik.

"Kami tidak bisa mematok harga ikan itu berapa. Ketika hasil tangkapan banyak, maka nanti akan mempengaruhi naik turunnya harga. Karena tidak ada standar harga ikan," ujar Hasan.

Baca juga: Dalam Waktu 12 Hari, 40 Pengedar Narkoba di Banyuwangi Diringkus


Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Mobil Pribadi Masuk dan Terjebak di Sabana Bromo, TNBTS: Sudah Dapat Teguran Keras

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya Dijaga Ketat karena Dikunjungi oleh Sejumlah Kepala Daerah di Indonesia Hari Ini

Surabaya
Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Remaja di Banyuwangi Hanyut ke Sungai Usai Jatuh Saat Naik Motor

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Mari Donasi untuk Kakek Jumadi dan Rehan, Ayah dan Anak di Lumajang Tinggal di Pondok Bekas Tempat Memasak Air Nira

Surabaya
Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Empat Kendaraan di Banyuwangi Alami Kecelakaan Beruntun

Surabaya
Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Sepeda Motor Terlindas Pikup di Madiun, Ibu dan Anak Tewas

Surabaya
Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Presiden Jokowi Dikabarkan Batal Beri Penghargaan kepada Gibran-Bobby di Surabaya

Surabaya
Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Mengenal Unan-unan, Tradisi Warisan Lima Tahunan Suku Tengger

Surabaya
Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Keluarga Pedangdut Via Vallen Buka Suara Usai Rumahnya Digeruduk

Surabaya
Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Bebas Bersyarat, Mantan Bupati Malang Rendra Kresna Ingin Rehat Sejenak dari Dunia Politik

Surabaya
5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

5 Orang Pengeroyok Anggota Perguruan Silat di Banyuwangi Jadi Tersangka

Surabaya
Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Komnas PA Dampingi Korban Pencabulan Polisi di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com