Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pengelolaan Sampah di Kota Malang, Sutiaji: Peran Semua Pihak Krusial...

Kompas.com - 10/08/2022, 17:52 WIB
Nugraha Perdana,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang Sutiaji menyebut, pengurangan sampah di Kota Malang mencapai angka 24,12 persen. Jumlah tersebut dari total potensi timbunan sebanyak 687 ton setiap harinya.

Sutiaji mengatakan pengelolaan sampah harus dilakukan dari hulu hingga hilir. Di Kota Malang, pengelolaan sampah menjadi barang bermanfaat yang memiliki nilai ekonomi telah banyak dilakukan oleh bank sampah di tingkat RT atau RW.

Baca juga: Soal Kasus Stunting di Kota Malang, Dinkes: Yang Tinggi di Kecamatan Lowokwaru

"Inisiatif-inisiatif ekonomi sirkular, yang mengubah sampah menjadi berkah di Kota Malang sudah banyak dilakukan dengan menghasilkan produk kriya, fesyen, seni dan karya kreatif lainnya dari bahan daur luang bisa punya valuasi tinggi," kata Sutiaji dalam keterangan yang diterima, Rabu (10/8/2022).

Salah satunya yang dilakukan oleh warga di RW 05, Kelurahan Dinoyo. Warga menginisiasi kegiatan tukar sampah dengan sembako di Bank Sampah Delima.

Warga dapat menukar sampah anorganik seperti kertas, botol bekas, minyak goreng bekas, dengan sembako yaitu beras, gula, dan minyak goreng, sesuai mekanisme serta syarat dan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, Bank Sampah Delima juga menerima sampah organik. Sampah-sampah tersebut biasanya dikelola untuk budidaya maggot, urban farming, dan sebagainya.  

Keberadaan bank sampah membuat masyarakat mampu secara mandiri dalam mengelola sampah organik maupun anorganik. Sehingga beban volume sampah yang masuk di tempat pembuangan sementara (TPS) atau tempat pemrosesan akhir (TPA) berkurang.

Lebih lanjut, upaya mereduksi sampah yang masuk ke TPA telah dilakukan melalui berbagai fasilitas pengelolaan sampah.

Seperti di TPS 3R, Rumah Pilah Kompos Daur Ulang (PKD), Pusat Daur Ulang (PDU), hingga TPST/ITF yang telah dibangun. 

Sedangkan untuk TPA Supiturang juga telah dilakukan pengelolaan dengan menerapkan sistem sanitary landfill.

Di TPA Supiturang, sampah ditumpuk, dipadatkan, dan ditimbun, dengan tanah. Sehingga, kawasan di sekitar TPA tak tercemar dan bau.

Baca juga: Sampah Menggunung di Lahan Kosong Puntodewo Malang, Warga Mengira Tempat Pembuangan

Namun, Sutiaji menegaskan, pengelolaan sampah di Kota Malang harus melibatkan semua elemen masyarakat dengan dilandasi kesadaran hidup bersih dan minim sampah. 

"Benang merahnya, peran semua pihak krusial, tidak mungkin pemerintah sendirian, dengan cara apa, ya itu tadi hexahelix harus jalan. Maka menggandeng semua yang ingin berkolaborasi dengan menguatkan ekosistem pengelolaan sampah berkelanjutan di Kota Malang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

5 Puncak Gunung di Kaldera Tengger, Ternyata Tidak Hanya Gunung Bromo

Surabaya
10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

10 Tahun Diteror Foto Mesum, Wanita di Surabaya Laporkan Teman SMP ke Polisi

Surabaya
Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Cerita Supiyah, Tukang Pijat asal Surabaya yang Pergi Naik Haji

Surabaya
Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com