TUBAN, KOMPAS.com - Pihak keluarga menggelar tahlilan atau doa bersama selama tujuh hari ke depan usai insiden tewasnya putra kedua ustaz Arrazy Hasyim akibat tertembak senjata milik pengawal.
Doa bersama digelar di rumah mertua ustaz Arrazy di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Sejumlah kerabat dan warga sekitar serta para pengagum ustaz Arrazy berdatangan untuk mendoakan almarhum, Kamis (23/6/2022).
Meski tetap berusaha tegar dengan musibah yang dialaminya, kesedihan yang mendalam terlihat dari raut wajah ulama yang akrab disapa Buya Arrazy itu.
Baca juga: Polisi Beberkan Kronologi Putra Buya Arrazy Hasyim Tewas Tertembak Senjata Api
Ia memohon doa kepada para jemaah untuk mendoakan kepergian putranya.
"Mohon doanya, saya dan keluarga ikhlas atas musibah ini," kata ustaz Arrazy membalas doa para jemaah usai tahlilan, Kamis.
Adapun, ustaz Arrazy meminta agar insiden tewasnya putranya yang masih balita itu tak diberitakan terus menerus.
"Kami memohon teman-teman media untuk tidak memberitakan terus menerus demi menjaga perasaan kami," tuturnya.
Ia mengaku sudah mengikhlaskan dan meminta aparat kepolisian agar tidak melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum.
Baca juga: Putra Buya Arrazy Tewas Tertembak Senjata Api Milik Pengawal, Bagaimana Bisa?
Salah seorang warga sekitar, Saiful mengaku turut merasakan duka yang mendalam atas meninggalnya putra kedua ustaz Arrazy.
"Kami ikut merasakan duka mendalam kepada almarhum dan keluarga," kata Saiful saat diwawancarai Kompas.com.
Saiful menyampaikan, pihaknya sebagai tetangga dan juga sesama muslim hanya bisa membantu mendoakan yang terbaik untuk almarhum dan keluarga diberikan ketabahan mengahadapi musibah ini.
Hal yang sama juga disampaikan Sudarsono, pengagum ustaz Arrazy yang merupakan pendiri dan pengasuh Ribath Nouroniyah Hasyimiyah, Ciputat, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.
Sudarsono asal Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban itu rela menempuh jarak puluhan kilometer untuk bertakziyah dan ikut mendoakan almarhum.
"Saya menyempatkan bertakziyah dan ingin ikut tahlilan mendoakan putra ustaz Arrazy yang telah meninggal kemarin," kata Sudarsono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.