SUMENEP, KOMPAS.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melaporkan adanya satu ekor sapi positif penyakit mulut dan kuku (PMK).
Atas laporan tersebut, Polres Sumenep kembali mengintensifkan monitoring lalu lintas perdagangan hewan lintas kabupaten yang ada di Pulau Madura.
Baca juga: Kasus PMK Pertama Ditemukan di Sumenep, Peternak Diminta Waspada
"Kita lakukan penyekatan lalu lintas ternak dalam rangka mengantisipasi wabah PMK," kata Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti saat dihubungi, Selasa (31/5/2022).
Widiarti menjelaskan, Polres Sumenep telah membuat posko penyekatan untuk mempermudah pengecekan hewan ternak yang keluar atau pun masuk ke Kabupaten Sumenep.
Salah satu posko yang sudah siaga bertempat di pos Pantau di Jalan Raya Lenteng Desa Batuan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep.
"Pos pantau lalu lintas ternak dalam rangka pencegahan PMK yang menuju arah Pasar Keppo Pamekasan, bertempat di Jalan Raya Lenteng Desa Batuan, Kecamatan Batuan," kata dia.
Baca juga: Kapal Zidane Express Hilang Kontak di Perairan Sumenep
Dalam operasi penyekatan yang dilakukan pada Selasa, pihaknya telah memeriksa 20 ekor sapi yang masing-masing ada di 5 mobil pikap. Dari hasil pemeriksaan, belum ditemukan sapi yang terinfeksi PMK.
"Belum ada yang bergejala PMK, semuanya masih sehat," tuturnya.
Kendati begitu, ia memastikan akan terus memantau lalu lintas hewan ternak untuk menghindari meluasnya wabah PMK di Sumenep.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.