MAGETAN, KOMPAS.com - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, semakin meluas. Hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit itu terus bertambah.
Meski begitu, belum ada sapi yang mati akibat terjangkit PMK.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, Nur Haryani mengatakan, hingga hari ini, Jumat (27/5/2022), tercatat 261 sapi dinyatakan positif terpapar PMK.
"Untuk jumlah 261 ekor sapi dinyatakan positif, ini menyebar di 18 kecamatan yang ada," kata Nur melalui pesan singkat, Jumat.
Baca juga: Ratusan Sapi Terpapar PMK, 51 Desa di Magetan Lockdown
Meski jumlah sapi yang terpapar PMK bertambah, Nur menyebut bahwa belum ada laporan adanya sapi yang mati. Bahkan, sebanyak 20 ekor sapi dinyatakan sembuh dari PMK.
"Sampai saat ini belum ada laporan ternak mati, bahkan 20 sapi dinyatakan sembuh," imbuhnya.
Baca juga: 696 Sapi dan Kerbau di Aceh Utara Terinfeksi PMK, Vaksin Belum Tiba
Tidak hanya itu, meski jumlah sapi yang terjangkit PMK terus bertambah, penyakit itu belum menjangkiti hewan ternak yang lainnya.
Untuk mencegah penyebaran PMK, Nur menyebut, pihaknya telah memperketat pengawasan terhadap hewan ternak yang masuk ke Magetan, serta menutup pasar hewan.
Pemerintah Kabupaten Magetan juga melakukan upaya bantuan vitamin untuk diberikan kepada para peternak agar hewan peliharaan mereka kembali sehat.
"Untuk pengobatan karena logistik obat di Disnakkan terbatas, ini kita sedang mengajukan anggaran BTT dan masih akan rakor dengan OPD terkait," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.