Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sapi Terjangkit PMK di Magetan Terus Bertambah, tapi Tak Ada yang Mati

Kompas.com - 27/05/2022, 16:47 WIB
Sukoco,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, semakin meluas. Hewan ternak sapi yang terjangkit penyakit itu terus bertambah.

Meski begitu, belum ada sapi yang mati akibat terjangkit PMK.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magetan, Nur Haryani mengatakan, hingga hari ini, Jumat (27/5/2022), tercatat 261 sapi dinyatakan positif terpapar PMK.

"Untuk jumlah 261 ekor sapi dinyatakan positif, ini menyebar di 18 kecamatan yang ada," kata Nur melalui pesan singkat, Jumat.

Baca juga: Ratusan Sapi Terpapar PMK, 51 Desa di Magetan Lockdown

Meski jumlah sapi yang terpapar PMK bertambah, Nur menyebut bahwa belum ada laporan adanya sapi yang mati. Bahkan, sebanyak 20 ekor sapi dinyatakan sembuh dari PMK.

"Sampai saat ini belum ada laporan ternak mati, bahkan 20 sapi dinyatakan sembuh," imbuhnya.

Baca juga: 696 Sapi dan Kerbau di Aceh Utara Terinfeksi PMK, Vaksin Belum Tiba

Tidak hanya itu, meski jumlah sapi yang terjangkit PMK terus bertambah, penyakit itu belum menjangkiti hewan ternak yang lainnya.

Untuk mencegah penyebaran PMK, Nur menyebut, pihaknya telah memperketat pengawasan terhadap hewan ternak yang masuk ke Magetan, serta menutup pasar hewan.

Pemerintah Kabupaten Magetan juga melakukan upaya bantuan vitamin untuk diberikan kepada para peternak agar hewan peliharaan mereka kembali sehat.

"Untuk pengobatan karena logistik obat di Disnakkan terbatas, ini kita sedang mengajukan anggaran BTT dan masih akan rakor dengan OPD terkait," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Eks Lokalisasi Gunung Sampan di Situbondo Diubah Menjadi Wisata Karaoke

Surabaya
Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com