LUMAJANG, KOMPAS.com - Sepekan usai puncak arus balik lebaran Idul Fitri, masih banyak pemudik yang bertahan di Lumajang, Jawa Timur.
Hal itu terlihat dari puluhan warga dengan membawa koper, tas, dan kardus yang bertumpuk di tepi jalan sekitar Terminal Minak Koncar Lumajang, Minggu (15/5/2022).
Puluhan orang itu tampak sedang menunggu bus yang akan mengangkutnya menuju tanah perantauan. Tujuannya beragam mulai dari Jakarta, Bogor, hingga Pulau Sumatera.
Baca juga: Selama Mudik Lebaran, 21 Kereta Di Daop 2 Bandung Beroperasi Setiap Hari
Mereka rela menunggu bus yang akan mereka tumpangi berjam-jam lamanya untuk bisa kembali mengadu nasib ke tanah rantau usai dua pekan berkumpul dengan keluarga terkasih.
Perjalanan darat yang membutuhkan waktu tempuh sehari semalam hingga dua hari dua malam pun mereka pilih ketimbang perjalanan udara yang singkat namun perlu merogoh kocek lebih dalam.
"Saya nunggu dari jam 11.30 WIB ternyata belum datang busnya, informasinya nanti jam 17.00 WIB, kalau perjalanan biasanya sehari semalam sampai," kata Robin salah seorang pemudik yang hendak kembali ke Bogor, Minggu (15/5/2022).
Rata-rata mereka memilih telat kembali ke tanah perantauan dengan berbagai pertimbangan di antaranya menghindari macet, dan menunggu harga tiket kembali normal.
Baca juga: 215 Personel Polres Sukoharjo yang Amankan Arus Mudik dan Balik Di-swab Antigen
Ada pula yang sengaja berlama-lama di kampung halaman lantaran masih rindu keluarga.
Sebab, dua kali momen mudik sebelumnya tidak bisa jumpa keluarga akibat pandemi Covid-19.
"Saya dan istri satu bulan lebih ini mudiknya, mumpung bisa pulang ke Lumajang, 2 tahun sebelumnya kan gak boleh, jadi dipuasin bertemu cucu," ungkap Bunadi yang hendak menuju Lampung.