Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pemudik di Lumajang Pilih Telat Kembali ke Perantauan, Hindari Macet hingga Tunggu Harga Tiket Normal

Kompas.com - 15/05/2022, 17:35 WIB
Miftahul Huda,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Sepekan usai puncak arus balik lebaran Idul Fitri, masih banyak pemudik yang bertahan di Lumajang, Jawa Timur.

Hal itu terlihat dari puluhan warga dengan membawa koper, tas, dan kardus yang bertumpuk di tepi jalan sekitar Terminal Minak Koncar Lumajang, Minggu (15/5/2022).

Puluhan orang itu tampak sedang menunggu bus yang akan mengangkutnya menuju tanah perantauan. Tujuannya beragam mulai dari Jakarta, Bogor, hingga Pulau Sumatera.

Baca juga: Selama Mudik Lebaran, 21 Kereta Di Daop 2 Bandung Beroperasi Setiap Hari

Mereka rela menunggu bus yang akan mereka tumpangi berjam-jam lamanya untuk bisa kembali mengadu nasib ke tanah rantau usai dua pekan berkumpul dengan keluarga terkasih.

Perjalanan darat yang membutuhkan waktu tempuh sehari semalam hingga dua hari dua malam pun mereka pilih ketimbang perjalanan udara yang singkat namun perlu merogoh kocek lebih dalam.

"Saya nunggu dari jam 11.30 WIB ternyata belum datang busnya, informasinya nanti jam 17.00 WIB, kalau perjalanan biasanya sehari semalam sampai," kata Robin salah seorang pemudik yang hendak kembali ke Bogor, Minggu (15/5/2022).

Rata-rata mereka memilih telat kembali ke tanah perantauan dengan berbagai pertimbangan di antaranya menghindari macet, dan menunggu harga tiket kembali normal.

Baca juga: 215 Personel Polres Sukoharjo yang Amankan Arus Mudik dan Balik Di-swab Antigen

Ada pula yang sengaja berlama-lama di kampung halaman lantaran masih rindu keluarga.

Sebab, dua kali momen mudik sebelumnya tidak bisa jumpa keluarga akibat pandemi Covid-19.

"Saya dan istri satu bulan lebih ini mudiknya, mumpung bisa pulang ke Lumajang, 2 tahun sebelumnya kan gak boleh, jadi dipuasin bertemu cucu," ungkap Bunadi yang hendak menuju Lampung.

Kebanyakan pemudik ini merupakan orang-orang yang bekerja di sektor informal dan tidak terikat waktu.

Namun ada juga yang bekerja di perusahaan dengan jam kerja terikat seperti Dimas yang hendak ke Jakarta.

Untuk bisa berlama-lama di kampung halaman, Dimas dan istrinya mengakali dengan memborong cuti selama lima hari pada pekan kedua lebaran.

Baca juga: Arus Balik Pemudik di Kawasan Nagreg Masih Akan Terjadi hingga Akhir Pekan, Kapolda Jabar Siagakan Personel

Ia mengaku memilih libur panjang pekan ini untuk kembali ke Jakarta karena berharap mendapatkan tiket bus dengan harga murah.

"Ke Jakarta kemarin itu Rp 1 juta, sekarang sepertinya sudah turun harganya," jelas Dimas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Update Banjir Lahar Semeru, 32 KK Mengungsi, 3 Jembatan Rusak

Surabaya
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Tindak Kekerasan di Alun-alun Magetan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Simpan dan Racik Bahan Peledak untuk Petasan, 6 Orang di Sidoarjo Ditangkap

Surabaya
Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Kendaraan Roda 2 Dominasi Arus Balik ke Bali, Capai 8.125 Unit

Surabaya
WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

WNA Filipina Ditemukan Meninggal di Kamar Apartemen Surabaya

Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Banjir Lahar Gunung Semeru, Jembatan Gondoruso Putus

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Arak-arak Bondowoso: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

20 Warga Banyuwangi Positif Chikungunya, 40 Orang Suspek

Surabaya
Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Lahar Semeru di Lumajang, Ratusan Warga Mengungsi

Surabaya
11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

11 Orang Ditangkap dalam Penggerebekan Narkoba di Jalan Kunti Surabaya

Surabaya
Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Polres Situbondo Akan Panggil Petugas ASDP Buntut Penangkapan Calo di Pelabuhan Jangkar

Surabaya
Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Ambulans Pengangkut Rombongan Pegawai Hendak Halal Bihalal Terguling di Tulungagung

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com